Pengendalian Inflasi Menjadi Prioritas Daerah Sukabumi

Pengendalian Inflasi Menjadi Prioritas Daerah Sukabumi
0 Komentar

PENDOPO – Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, Pemkab Sukabumi telah berupaya menekan laju inflasi di tahun 2022 lalu. Upa tersebut diantaranya dengan melaksanakan Operasi Pasar Murah, Bantuan BBM, Bantuan Sosial hingga Gerakan Masyarakat Menanam.

“Berbagai upaya menekan laju inflasi sudah kita lakukan, termasuk koordinasi dan sidak langsung pasar. Secara keseluruhan di delapan pasar di wilayah Kabupaten Sukabumi, semuanya relatif stabil. Insya Allah untuk Kabupaten Sukabumi aman,” kata Ade mengikuti rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi pengendalian inflasi di Jawa Barat secara virtual dari Pendopo Sukabumi, Kamis, (12/1).

Rakor dipimpin langsung Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat M. Taufiq B Santoso. Dalam arahannya, M. Taufiq mengatakan, bahwa rakor ini untuk membahas dampak dari inflasi di 2022. Selain itu, membuat strategi untuk menekan laju inflasi di 2023.

Baca Juga:Veifikasi RSUD Sagaranten, Pemkab Harapkan Hasil TerbaikWali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi Jadi Khatib Shalat Jum’at Masjid Agung

“Kita perlu mengevaluasi inflasi di 2022 agar di 2023 bisa terus ditekan lajunya. Salah satu yang kita lakukan lewat rakor mingguan ini,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat sejumlah strategi untuk mengendalikan inflasi di Jawa Barat. Hal itu seperti, operasi pasar, gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen, kerjasama antar daerah, mengintensifkan jaring pengaman sosial, hingga membangun kepedulian sosial.

“Selain itu, tidak lupa mengintensifkan koordinasi dan pelaporan perkembangan di setiap daerah. Kita perkirakan inflasi di 2023 lebih rendah dibanding 2022,” ucapnya.

Maka dari itu, setiap daerah bisa menindalanjuti langkah pengendalian inflasi dengan berbagai cara. seperti, berkoordinasi bersama BPS untuk mengetahui perkembangan inflasi bulanan dan tahunan. Selain itu, berkoordinasi juga dengan pihak terkait untuk menstabilkan harga dan ketersediaan stok komoditas.

“Optimalkan juga tugas-tugas TPID dan satgas pangan. Pengendalian inflasi harus menjadi prioritas daerah,” ungkapnya.

Dia memprediksi terdapat beberapa faktor pendorong inflasi di 2023. Meskipun, terdapat beberapa hal pula yang akan menjadi penahan inflasi di 2023.

“Penahan inflasi di 2023 itu seperti, lancarnya distribusi seiring dengan normalisasi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi. Selain itu, meningkatnya target produksi produk pangan utama dan penurunan harga emas global seiring pemulihan ekonomi global,” bebernya. (ist)

0 Komentar