SUKABUMI – Tingkat kematian pasien covid-19 di Kota Sukabumi masih berada di kisaran 3,3 persen. Angkanya masih berada di atas rata-rata tingkat kematian Jawa Barat sekitar 1,72 persen.
“Sekarang tingkat kematian covid-19 kita 3,3 persen. Harapannya bisa di bawah 3 persen,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, seusai memantau persiapan pemberlakukan ganjil-genap di Jalan Ahmad Yani, kemarin (12/8).
Untuk menurunkan angka kematian tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi melakukan berbagai upaya. Di antaranya melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit seperti menambah ruang ICU bagi pasien covid-19.
“Ruang ICU Covid-19 kita ditambah dari awalnya 3 menjadi 14 ruangan. Ini kita lakukan dalam kerangka mempercepat angka kesembuhan,” kata Fahmi.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Fahmi berharap PPKM di Kota Sukabumi dapat turun dari saat ini level 4 menjadi level yang lebih rendah. “Tapi kan yang menentukannya pemerintah pusat dengan berbagai indikator,” jelasnya.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Percepatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, menambahkan 14 ruang ICU khusus pasien covid-19 itu berada di RSUD Syamsudin SH sebanyak 13 ruangan dan di di RS Assyifa sebanyak 1 ruangan.
“Di Asyifa ini satu ruang ICU terdiri dari dua tempat tidur yang dilengkapi dengan alat bantu napas High Flow Nasal Cannula (HFNC),” kata dia.
Keterisian ruang ICU biasanya mencapai 100 persen baik di RSUD Syamsudin SH maupun di RS Assyifa. Secara angka, sambung Wahyu, 5 persen dari kasus yang masuk rumah sakit akan membutuhkan alat bantu pernapasan di ruang ICU.
“Rata-rata dari 100 kasus itu 5 persen membutuhkan alat bantu napas dan 15 persen yang membutuhkan perawatan,” tuturnya.
Sementara itu, kasus covid-19 di Kota Sukabumi mengalami penurunan sekitar 50 persen. Sebelumnya rata-rata mencapai 100 kasus per hari, kini berkurang jadi 50 per hari. “Sedangkan untuk angka kesembuhan berada di angka 89 persen dari total sebanyak 6.429 kasus,” pungkasnya. (job3)