PALABUHARATU – Pemkab Sukabumi menggandeng Kementerian dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memaksimalkan serapan vaksinasi guna mempercepat terbentuknya herb imunity.
Kali ini, sebagai sasaran vaksinasi masyarakat di Kampung Adat Kasepuhan Ciptarasa Desa Sirnarasa kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (30/10) lalu. Masyarakat di kampung adat ini pun dipilih menjadi lokasi sasaran inovasi program vaksinasi tersebut.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, vaksinasi ini bertujuan untuk mengajak masyarakat adat untuk bisa memahami pentingnya program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. “Mudah-mudahan dengan dukungan Kemenko PMK dan Kementerian Pendidikan, bisa memberikan semangat kepada masyarakat adat untuk bisa memahami dan meyakini betapa pentingnya vaksinasi,” katanya.
Baca Juga:Pemkab Percepat Target VaksinasiWarga Bantargadung Budidaya Magot
Disamping itu, alasan dipilihnya kampung adat ini agar mereka terlindung dari pemaparan Virus Corona, baik dari saudara maupun dari tamu yang berkunjung ke kampung adat. Apalagi, jarak tempuh menuju Kampung adat cukup jauh dari pusat kesehatan terdekat. Sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk melakukan penanganan apabila terjadi pemaparan Covid 19. “Selain itu, untuk mengajak dan mengedokasi masyarakat bahwa vaksinasi ini memang diperlukan. supaya aktivitas budaya, ekonomi dan yang lainnya bisa berjalan dengan baik lagi,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi menambahkan, serapan vaksinasi di provinsi Jawa barat sudah mencapai 56 persen dari 37,9 juta target sasaran secara keseluruhan. Kemudian untuk Lansia sudah banyak melebihi 30 persen, program vaksinasi seperti ini akan terus ditingkatkan. Pemprov bercita-cita menargetkan herd imunity dapat tercapai pada 31 Desember mendatang. “Tapi ternyata masih terhambat beberapa kendala, namun tetap kita akan terus meningkatkan. Salah satunya dengan seperti kegiatan vaksinasi di kampung adat ini,” imbuhnya.
Menurutnya, meskipun capaian vaksinasi di Kabupaten Sukabumi baru mencapai 37 persen lebih. Tetapi akan terus ditingkatkan termasuk memaksimalkan bantuan dari pihak-pihak lain. “Jadi, kita tetap harus menjaga protokol kesehatan. Termasuk tracking-trackingpun akan tetap kita lakukan,” pungkasnya.
Ketua penyelenggara, Rahmi Hidayati dari Komunitas Pecinta Alam Mandalawargi Bergerak menjelaskan bahwa program vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat adat dari penyebaran covid 19. “Kami dari komunitas Mandalawargi Bergerak sangat peduli akan kesehatan masyarakat adat khususnya masyarakat adat Ciptarasa dari penularan penyebaran covid 19 ” Jelasnya