CITAMIANG – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menghadiri pembentukan kader posyandu antistunting di Kantor Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Senin (15/11). Keberadaan kader posyandu antistunting itu diharapkan bisa menurunkan angka kasus di Kota Sukabumi.
“Kader Posyandu harus memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ujar Fahmi.
Stunting yang merupakan kondisi seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya akibat kurang gizi bisa menurun. Fahmi menuturkan, stunting terjadi karena pola hidup seseorang seperti makanan kurang bergizi dan PHBS. “Oleh karena itu, kader posyandu harus jadi garda terdepan memberikan edukasi kepada warga, misalnya agar ibu hamil konsumsi makanan bergizi,” sebutnya.
Baca Juga:Data Diperbaiki, Penerima Bantuan KIS Dinonaktifkan SementaraStok Logistik Dijamin Aman *Antisipasi Terjadi Pengungsian akibat BencanaStok Logistik Dijamin Aman *Antisipasi Terjadi Pengungsian akibat Bencana
Faktor penyebab stunting lainnya karena penyakit bawaan. Dinas Kesehatan dan rumah sakit harus ikut dalam penanganannya. “Faktor lain terjadinya stunting karena ekonomi yang sangat rendah. Nah, untuk menanganinya butuh peran aparat setempat terutama kelurahan,” tegasnya.
Intinya, sebut Fahmi, kader posyandu harus memberikan edukasi. Sementara Dinkes atau rumah sakit menangani faktor penyakit bawaan. Sedangkan pemerintah daerah bentuk penanganannya berhubungan dengan faktor ekonomi. “Jadi, tugas bersama untuk menuntaskan stunting dan berharap dukungan posyandu yang terdepan dan memahami situasi,” tuturnya.
Lurah Nanggeleng, Aditya Wibawa, menambahkan, peran serta kader posyandu sangat penting untuk mencegah stunting. Terutama dalam menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya. (rls)