SUKABUMI – Masyarakat dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, dibuat dilema. Pasalnya, Pemkot Sukabumi hingga saat ini belum memberikan kejelasan soal nasib mereka kedepan jika pembangunan selesai dilaksanakan.
Wakil Ketua Karang Taruna Unit 08 Gang Nugraha Kelurahan Gunungparanh Kota Sikabumi, Kiki (32) mengatakan, mewakali PKL dan warga sekitar meminta kebijakan dan solusi dari Pemkot Sukabumi. Pasalnya, 80 persen warga disana menggantungkan hidupnya dengan berjualan. “Kita hanya meminta solusi yang terbaik dari pemerintah, kedepan akan seperti apa. Perhitungkanlah nasib kami yang mencari nafkah dengan berjualan,” Kata kiki, kemarin (21/11).
Sebelum pembangunan pendestrian dilaksanakan, para PKL maupun warga sekitar merasa keberatan. Pasalnya, pemerintah tak melakukan sosialisasi dengan baik dan tepat terhadap warga. “Kami disini keberatan sebenarnya. Karena sebelumnya dari pemerintah sendiri tidak ada sosialisasi tiba-tiba dibangun tidak ada pemberitahuan dulu,” ujarnya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Turun, Penumpang Bus MeningkatTP PKK Kota Sukabumi Adakan Studi Banding untuk Tingkatkan Kinerja
Hingga saat ini, sambung Kiki, pedagang dan warga sekitar belum diberi harapan. Mereka hanya sebatas mendapat surat peringatan tanpa ada kebijakan yang baik. Jika tak ada solusi dan jawaban, dalam waktu dekat ini ia akan melayangkan surat ke Pemkot Sukabumi, sekaligus bertukar pikiran mencari titik terang demi kebaikan bersama. “Yang kami inginkan, pemerintah itu memberikan solusi atau kebijakan kepada warga sekitar yang berjualan di Jalan Ahmad Yani. Kami belum mendengar jawaban apapun dari pemerintah, bahkan ketika kami mempertanyakan pembangunan ini mau dijadikan apa dan teknis nya seperti apa. Pemkot sama sakali tak memberikan jawaban yang pasti,” imbuhnya.
Sebetulnya warga dan PKL mendukung segala pembangunan yang ada di Kota Sukabumi. Namun dia berharap, Pemkot bisa memperhatikan nasib warga dan PKL yang menggantunkan hidupnya dengan berjualan. “Kami tak muluk-muluk, hanya ingin berdagang seperti biasa dan jika pun pemerintah memberikan kebijakan, kita pun akan mengikutinya dengan solusi yang sama-sama baik untuk kedua belah pihak,” pungkasnya. (mg2)