SUKABUMI – Puluhan pelaku UMKM Kota Sukabumi mengikuti pelatihan like hygiene yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag), kemarin (6/11). Pelatihan bertujuan agar para pelaku UMKM naik kelas karena harus bisa berdaya saing.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menyebut selama masa pandemi covid-19, hampir seluruh pelaku UMKM terdampak. Karena itu, di tengah era digitalisasi yang terjadi saat ini, pelaku UMKM juga harus bisa bangkit dan bersaing memasarkan produk.
“Semakin banyak UMKM yang memiliki izin laik edar serta memiliki kompetensi digitalisasi, maka semakin banyak UMKM yang bertahan. Kita sadar betul, dengan konsep pemasaran digitalisasi sudah tidak ada sekat geografis yang terjadi,” ujar Fahmi saat membuka pelatihan yang dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, kemarin.
Baca Juga:Pohon Tumbang akibat Cuaca EkstremPelaksana P2RW Terbaik Dapat Hadiah
Fahmi berharap para pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan like hygiene ini bisa lebih mengembangkan usaha mereka. Sehingga ke depan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lainnya.
“Saya ingat betul yang dikatakan pak Gubernur Jawa Barat. Dengan percepatan teknologi yang berlangsung saat ini, nantinya diperkirakan akan menggerus satu per tiga tenaga kerja yang ada sekarang,” tandasnya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pemberdayaan Usaha Mikro Diskumindag Kota Sukabumi, Martin Wahyudi, menambahkan melalui pelatihan tersebut para pelaku UMKM dibimbing membuat produk yang sehat dan bersih. Tak hanya dari sisi produksi, tapi juga tata letak peralatan yang digunakannya. “Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan sebagai narasumber. Kami hanya memfasilitasi mereka,” katanya.
Pelatihan diikuti 50 orang peserta. Diskumindag akan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan sertifikat like Higiene dan uji laboratorium. Namun, tidak semua peserta akan mendapatkan fasilitas tersebut, Diskumindag akan memprioritaskan UMKM betul-betul membutuhkan bantuan atau masih relatif kecil. “Nanti jumlah yang akan difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat dan uji laboratorium sekitar 30 peserta,”pungkasnya. (job3)