JL KENARI – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi menyiapkan ratusan kader untuk pencegahan stunting. Mereka akan bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting tahun depan.
“Saat ini para kader ini sedang mengikuti pelatihan pendamping keluarga,” ujar Sekretaris DP2KBP3A Kota Sukabumi, Rina Hestiana, kemarin (7/12).
Pendamping keluarga terdiri dari tiga unsur yakni bidan, kader PKK, dan kader KB. Mereka akan dibentuk tim dan bertugas sesuai dengan kewenangannya.
Baca Juga:Serang Pelajar Lain, Siswa SMP Diamankan PolisiKuatkan Komitmen Sebagai Kota Toleran
Kader PKK misalnya, akan memfasilitasi keluarga berisiko jika membutuhkan fasilitas lanjutan dan terkait penerimaan bantuan sosial. Kader KB akan memberikan penyuluhan dan edukasi terkait stunting juga pencatatan dan pelaporan. Sedangkan bidan bertugas sesuai dengan kompetensinya.
“Mereka akan bekerja bersama-sama melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko di antaranya ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu yang mempunyai balita usia di bawah dua tahun,” paparnya.
Selain itu, lanjut dia, tim akan melakukan pendampingan terhadap remaja yang akan melangsungkan pernikahan. Pendampingan akan dilakukan selama tiga bulan sebelum pernikahan. “Pendampingan terhadap remaja ini untuk menyiapkan calon pasangan usia subur yang sehat,” tutur Rina.
Dari ratusan kader yang sedang melakukan pelatihan,, akan dibentuk sebanyak 266 tim pendamping keluarga. Mereka akan ditempatkan di setiap kelurahan. Jumlah tim yang ditempatkan di setiap kelurahan akan disesuaikan dengan jumlah keluarga beresiko. “Jumlah per kelurahannya beragam tergantung jumlah penduduk dan keluarga berisiko di setiap wilayah,” sebutnya.
Jika tidak ada hambatan dan kendala, maka tim pendamping keluarga ini akan mulai bertugas di awal tahun 2022.
“Semoga dapat terlaksana di awal bulan Januari tahun depan,” pungkasnya. (job3)