PALABUHANRATU – Kabupaten Sukabumi kekurangan 400 lebih kepala sekolah (Kepsek) sejak virus Corona mewabah, baik itu untuk tingkat SD maupun SMP. Persoalan ini muncul, karena banyak Kepsek yang pensiun secara bertahap selama periode awal 2020-2021. Serta, adanya proses (Pendidikan dan Latihan (Diklat) dan pembekalan sebagai prasyarat jabatan terhambat karena kebijakan Pandemi Covid 19.
Ketua PGRI kabupaten Sukabumi TB Wahid Ansor mengatakan, Dinas Pendidikan mulai melakukan Diklat dan pembekalan bagi Calon Kepsek untuk mereka yang dinyatakan lulus seleksi administrasi pada akhir 2019 lalu. “Karena itu, Dinas berupaya mengadakan pengangkatan Kepsek. Saat ini, calonnya sedang Diklat dan pembekalan,” ungkapnya kepada awak media kemarin (14/12).
Guru yang lulus seleksi admistrasi mencapai 487 orang, tetapi yang mengikuti Diklat dan pembekalan hanya 251 orang. Kurangnya peserta Diklat ini pun, dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaan yang mepet hingga 31 Desember. “Saya berharap, setelah mereka selesai Diklat dan pembekalan, segera diberikan SK (surat keputusan) agar di tahun 2022 nanti calon Kepsek ini sudah siap untuk ditugaskan,” jelasnya.
Baca Juga:Lima Desa di Sukabumi Teken MoU dengan SCGPemkab Gondol Sejumlah Penghargaan dari Kemenkeu RI
Sementara itu, Ketua PGRI Palabuhanratu Muhammad Udep Suhendi menambahkan. Untuk wilayah Palabuhanratu 19 sekolah dasar tak memiliki kepala sekolah dan dua untuk tingkat SMP. “Dari 19 sekolah yang kosong ini, yang sudah lolos untuk mengisi kekosongan sebanyak 13 guru. termasuk saya,” tuturnya.
Untuk menjalankan tugas dan fungsi kepsek yang kosong, kepsek yang masih aktif diberi tugas tambahan menjadi pelaksana tugas. Bahkan ada satu orang merangkap tiga sekolah agar management sekolah bisa berjalan semestinya. “Mudah-mudahan, kami yang sedang melaksanakan diklat ini diberikan kelancaran dan kedepannya dapat menjalankan tugas dengan baik,” tandasnya. (mg1)