CISAAT – Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Halim menyebut sumber energi fosil kian hari kian menipis. Maka dari itu, perlu ada jalan keluar untuk mendapatkan sumber energi yang menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan. Hal itu disampaikan Aam usai menjadi Narasumber dalam workshop ekpolrasi energi baru terbarukan tanpa merusak alam di tengah kebutuhan energi listrik yang meningkat di Jalan Jalur Lingkar Selatan Sukabumi, kemarin (15/12).
Menurutnya ketika fosil yang menjadi sumber enegeri itu akan habis digunakan untuk bahan bakar atau listrik, pemerintah harus mencari jalan keluar untuk mendapatkan energi baru. Apakah dari panas bumi, tenaga air atau bayu atau bahkan dari ombak sekalipun.
“Hal ini agar kita terlepas dari ketergantungan kepada fosil yang pasti lama kelamaan akan habis. Maka kita gunakan tekhnik yang ada yakni dengan energi baru terbarukan, meskipun di Kabupten Sukabumi presentasenya masih sangat kecil,” ujar Aam.
Baca Juga:Capaian Vaksinasi di Kalapanunggal Sangat BaikMasyarakat Gunungkaramat Tuntut Perbaikan Jalan
Dijelaskannya, saat ini yang sedang dalam progres ekplorasi dan berpotensi mengahasilkan energi baru di Kabupaten Sukabumi dan ada di lima kecamatan, yaitu di Sagaranten, Simpenan, Cikakak, Cisolok, dan Ciemas. “Potensinya banyak di Kabupaten Sukabumi dari 5 lokasi itu ada Panas Bumi, PLTB, PLTMH, Biogas, Biomas ada semua. Progres yang di Cisolok (Panas Bumi) progresnya baru 500 meter, paling dalam katanya mencapai 2000, tetapi kalau 1000 sudah muncul target panas buminya sudah sampai disitu,” tandasnya. (mg1)