CITAMIANG – Pemkot Sukabumi masih memiliki pekerjaan rumah menuntaskan kawasan kumuh. Sampai saat ini masih tersisa sekitar 8,23 hektare kawasan kumuh. Rasa optimisme pun digadang-gadang agar tahun ini kawasan kumuh bisa dituntaskan hingga nol persen.
BACA JUGA : Gununguyuh Prioritaskan Usulan Fisik dan Nonfisik
“Banyak program penuntasan kawasan kumuh, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. Meskipun saat ini masih ada sekitar 8,23 hektare, tapi kami optimistis bisa menuntaskannya tahun ini,” terang Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, di Kecamatan Citamiang, kemarin (20/1).
Penanganan kawasan kumuh dilakukan hampir setiap tahun. Di Kota Sukabumi sendiri, sejak 2015, luasan kawasan kumuh terus berkurang yang semula 139 hektare sekarang menjadi 8,23 hektare. “Insya Allah tahun ini targetnya nol kawasan kumuh,” ujarnya.
Baca Juga:Gununguyuh Prioritaskan Usulan Fisik dan NonfisikRespon Keinginan Warga, Dishub Bahas Trayek Baros-Cibeureum
Karena itu, sebut Fahmi, koordinasi terus diintensifkan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Harapannya, pemerintah pusat bisa berkontribusi menuntaskan 8 hektare kawasan kumuh. Sedangkan sisanya akan ditangani menggunakan APBD Kota Sukabumi. Selain berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, sambung Fahmi, penataan kawasan kumuh pun harus didukung unsur lainnya, termasuk masyarakat. “Penanganannya harus bersama-sama. Bukan lagi Pentahelix yang melibatkan ABCGM, tapi ditambah institusi,” sebutnya.
BACA JUGA : Respon Keinginan Warga, Dishub Bahas Trayek Baros-Cibeureum
Untuk merealisasikan target itu, tentu harus ada kesepahaman dan semangat kolaborasi menuntaskan kawasan kumuh di Kota Sukabumi. “Semangat kolaborasi harus semakin kuat agar kawasan kumuh di Kota Sukabumi makin berkurang bahkan tidak ada,” pungkasnya. (job3)