JAKARTA — Jika pemilihan gubernur Jawa Barat dilakukan sekarang, Ridwan Kamil unggul dalam perolehan dukungan publik. Hal itu sesuai hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis secara online pada Selasa (15/2/2022) lalu.
Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, dalam keterangannya, menyatakan bahwa dalam top of mind atau jawaban spontan, dukungan pada Ridwan Kamil mencapai 29,2 persen.
BACA JUGA : PKB, PAN dan Golkar Dukung Pemilu Ditunda
Angka ini jauh di atas tokoh-tokoh lain. Suara terbanyak kedua diperoleh Dedi Mulyadi dengan 10,7 persen. Nama-nama lain mendapatkan dukungan di bawah 3 persen. Namun masih ada 52,2 persen yang belum menyatakan pilihan. “Dukungan yang tinggi pada Ridwan Kamil konsisten dalam beberapa simulasi,” terang Saidiman.
Baca Juga:PKB, PAN dan Golkar Dukung Pemilu DitundaRibka Tjiptaning Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kampung Cimerang
Dalam simulasi semi terbuka, Ridwan Kamil mendapat dukungan terbanyak, 39,2 persen, disusul Dedi Mulyadi 19,6 persen, Deddy Mizwar 4,5 persen, dan Dede Yusuf 4,2 persen. Nama-nama lain ada di bawah 3 persen. Dalam simulasi ini, masih ada 21,9 persen yang belum menjawab.
Sementara dalam simulasi 5 nama, dukungan pada Ridwan Kamil semakin menguat menjadi 47,8 persen, disusul Dedi Mulyadi 23,1 persen, Dede Yusuf 8 persen, Uu Ruzhanul Ulum 2,9 persen, dan Ono Surono 1,6 persen. Yang belum tahu sekitar 16,6 persen.
Survei ini menemukan bahwa dukungan pada Ridwan Kamil ditopang oleh popularitas dan kedisukaan yang relatif tinggi. Terlebih, Ridwan Kamil adalah tokoh yang paling dikenal oleh warga Jawa Barat (96 persen), jauh di atas kedikenalan tokoh lain: Dedi Mulyadi 76 persen, Dede Yusuf 73 persen, Uu Ruzhanul Ulum 48 persen, dan Ono Surono 19 persen.
BACA JUGA : Ribka Tjiptaning Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kampung Cimerang
Di samping lebih dikenal, Ridwan Kamil juga lebih disukai (86 persen) dibanding tokoh-tokoh lainnya.
Survei ini dilakukan melalui telepon dengan total sampel 801 responden. Sampel dipilih secara acak dari populasi warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone. Wawancara dilakukan oleh tenaga pengumpul data yang terlatih pada 5-8 Februari 2022. Pembobotan data dilakukan sehingga profil demografi sampel proporsional terhadap populasi hasil sensus.
Margin of error survei diperkirakan +/- 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. (zak/fajar)