CIKAKAK – Puluhan unit bangunan rumah di dua kampung di Desa/Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi rusak akibat terdampak pergerakan tanah, kemarin (3/3). Kondisi tersebut diduga dipicu tingginya intensitas curah hujan kurun beberapa hari terakhir.
Lokasi pergerakan tanah berada di Kampung Sakawayana RT 02/02 dan Kampung Lebok Peutey RT 04/07. Hasil pendataan, terdapat 37 rumah yang mengalami kerusakan.
“Ada 12 rumah yang mengalami rusak berat. Sisanya 25 rumah rusak sedang dan ringan,” terang Kepala Desa Cikakak Dede Mulyadi, kemarin.
Baca Juga:Patroli KRYD Upaya Disiplinkan WargaWalkot Sukabumi Serahkan Donasi Udunan Online Sebesar Rp15 Juta
Kerusakan rata-rata berada pada bagian dinding serta lantai rumah yang mengalami retak. Saat ini 6 kepala keluarga yang menghuni rumah rusak berat diungsikan sementara ke tempat lebih aman. “Ini untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan,” ucapnya.
Dede mengaku khawatir pergeseran tanah berpotensi semakin meluas. Pasalnya, sampai saat ini curah hujan masih cukup tinggi.
“Kami lakukan upaya antisipasi. Kami siapkan ruangan sekolah di MI Sakawayana dan SMPN 1 Cikakak untuk menampung warga seandainya ada evakuasi,” ungkapnya.
Camat Cikakak Dadang Ramdani menambahkan, upaya penangangan masih dilakukan BPBD dibantu PMI. Upayanya dilakukan dengan membuat saluran air karena sifatnya paling mendesak. Sebab, sekarang mulai banyak bermunculan mata air baru akibat akumulasi rembesan tanah.
“Upaya antisipasi lain yang cukup mendesak yakni revitalisasi aliran kali. Kami akan menyekat air dan selokan baru karena banyak mata air yang muncul saat ini. Upaya ini untuk antisipasi agar air yang muncul tidak masuk ke mana-mana,” pungkasnya. (mg1)