“PR kita sangat banyak dari mulai masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, termasuk pandemi ini juga sebuah tantangan yang luar biasa, belum lagi isu globalisasi, isu moral, termasuk isu hoaks,” katanya.
Berdasarkan data tahun 2021, Atalia menyebut terdapat sebanyak 106 ribu kasus perceraian terjadi di Jabar.
Belum lagi ada 6.700-an pernikahan usia anak, ada pula stunting 24,5 persen, lalu angka kematian anak 2.600-an, angka kematian ibu juga masih menjadi PR lebih dari 1.500-an.
“Pemerintah tidak bisa sendirian, kita perlu kolaborasi,” tutur Atalia.
Baca Juga:Jabar Himpun Tanah dan Air dari 27 Kabupaten untuk IKN dil PenajamBOR Terus Turun, Pemkot Klaim Bisa Kendalikan Penyebaran Covid-19 dan Omicron
Ketua PW Persatuan Islam Iman Setiawan Latief berpesan agar pengurus baru berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kemaslahatan umat.
“Banyak sekali hal- hal yang perlu dikerjasamakan karena Jawa Barat sangat luas, PW Persistri dengan gerak langkahnya terutama di bidang pendidikan, dakwah, dan tentunya sosial kemasyarakatan lainnya, insyaallah bisa bersinergi untuk membangun, mendidik, dan membina masyarakat Jawa Barat,” ucapnya.
Ketua PW Persistri Jabar Ai Nurjannah berujar bahwa amanat sebagai pengurus PW Persistri harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan totalitas.
“Artinya segala tindak tanduk bukan hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri, kenyamanan diri, segala tutur kata harus memberikan kontribusi kepada masyarakat,” tutur Ai.