HET Dicabut, Migor Masih Langka *IRT Khawatir Masuk Ramadan Tetap Sulit Diperoleh

HET Dicabut
ILUSTRASI
0 Komentar

PALABUHANRATU – Persediaan minyak goreng kemasan di berbagai ritel di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, cenderung masih sulit ditemukan alias langka. Padahal, saat ini pemerintah telah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) terhadap komoditas tersebut.

“Setelah harga minyak goreng naik, tapi kok stoknya masih masih kosong. Kami sulit menemukannya di toko-toko ritel,” kata Adis Setiana (48), warga Palabuhanratu, kemarin (17/3).

Tak hanya di Palabuhanratu, kosongnya minyak goreng kemasan juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Seperti di Kecamatan Cikakak maupun Cisolok.

Baca Juga:Patroli KRYD, Kondisi TerkendaliAntar-jemput Warga yang Akan Divaksin

Adis khawatir kelangkaan migor berlanjut hingga Ramadan. Pasalnya, kebutuhan minyak goreng biasanya makin meningkat selama Ramadan.

“Mana sebentar lagi bulan Puasa. Kebutuhan minyak goreng biasanya meningkat. Saya takut kelangkaan minyak goreng terus terjadi sampai Puasa nanti,” tegas ibu rumah tangga beranak tiga ini.

Sementara itu, SR, pegawai di salah satu ritel di Palabuhanratu, mengaku belum mendapatkan pasokan migor sejak sepekan terakhir,

Dampaknya, saat ini stoknya selalu kosong karena langsung habis diserbu pembeli ketika medapat kiriman. “Kita belum ada kiriman lagi. Belum ada informasi kapan minyak goreng akan datang,” pungkasnya.

Sebelumnya pemerintah telah menetapkan HET migor kemasan premium sebesar Rp14 ribu per liter. Namun kini harganya kembali normal karena penetapan harga dikembalikan kepada mekanisme pasar.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, harga migor kemasan premium di ritel dan swalayan dibanderol sekitar Rp48 ribu per dua liter atau Rp24 ribu per liter. (mg1)

0 Komentar