SUKABUMI – Stok pupuk bersubsidi menjelang memasuki musim tanam gadu atau kemarau di Kota dan Kabupaten Sukabumi dipastikan aman. Stoknya sesuai dengan alokasi berdasarakan rencana defintif kebutuhan kelompok (RDKK).
Vice President Komunikasi PT Pupuk Kujang, Ibrahim Herlambang, menyebutkan tahun ini alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sukabumi sebanyak 81.453 ton. Rinciannya terdiri dari 47.434 ton urea, 26.679 ton NPK, dan 7.340 ton pupuk organik. Sedangkan Kota Sukabumi, alokasinya sebanyak 1.611 ton yang terdiri dari 1.158 ton urea dan 453 ton NPK.
“Pengalokasian pupuk bersubsidi merupakan pengajuan dari pemerintah daerah yang disusun berdasarkan usulan dari kelompok tani atau RDKK,” kata Ibrahim kepada wartawan ditemui di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, kemarin (29/3).
Baca Juga:Kolaborasi untuk Eliminasi HIV/AIDS, Ditargetkan pada 2030 Tidak Ada Kasus BaruWapres – Gubernur Luncurkan Lapak Abah Ojek Desa
Ajuan tersebut kemudian diusulkan ke Pemprov Jabar. Selanjutnya diverifikasi hingga akhirnya disetujui Kementerian Pertanian. “Setelah itu, Kementan memberi penugasan kepada Pupuk Indonesia Group untuk menyalurkan pupuk subsidi,” terangnya.
Pupuk Kujang terus menjaga ketersediaan bahan baku pupuk seperti fosfat dan kalium sebagai bahan baku pembuatan pupuk NPK.
Dengan ketersediaan dua bahan baku tersebut, Pupuk Kujang bisa membuat pupuk NPK baik subsidi maupun nonsubsidi. “Pupuk Indonesia selaku holding telah menjaga stok kalium untuk jangka panjang. Alhasil produksi pupuk terus berjalan karena kita punya cukup kalium untuk diproses,” katanya.
Di wilayah Sukabumi terdapat tiga gudang Pupuk Kujang yakni Gudang Lini III Cibolang, Cibadak, dan Surade. Untuk ketersediaan hingga 28 Maret 2022 terdapat stok pupuk urea bersubsidi sebanyak 2.731,4 ton, pupuk NPK sebanyak 2.169,3 ton, dan pupuk organik sebanyak 527,27 ton. “Para petani di Sukabumi tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. Bahkan, petani diharapkan segera menyerap pupuk bersubsidi di kios resmi,” pungkasnya. (job3)