Disegel Perumdam TJM, Pasokan Air ke Pesantren Tak Ngocor

Disegel Perumdam TJM
TAK NGOCOR: Pasokan air bersih di majelis taklim Pesantren Nurul Hidayah di Kampung Gumelar Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tidak ngocor sudah hampir setahun. ( FOTO : ISTIMEWA )
0 Komentar

PALABUHANRATU – Hampir setahun pasokan air bersih di majelis taklim Pesantren Nurul Hidayah di Kampung Gumelar Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tidak ngocor. Kondisi itu lantaran pihak Perumdam Tirta Jaya Mandiri melakukan penyegelan. Padahal, pasokan air bersih sangat dibutuhkan untuk para santri serta warga yang menggunakan fasilitas ibadah tersebut.

“Kurang lebih sekitar setahun pasokan air dari PDAM ke majelis taklim milik pesantren disegel secara sepihak,” ujar Deni Ambarin, jemaah sekaligus warga sekitar, kemarin (30/3).

Sepengetahuannya, kata Deni, pihak Perumdam TJM tidak memberikan surat peringatan terlebih dahulu ketika akan menyegel. Sejatinya, terlebih dulu ada surat pemberitahuan kesatu, kedua, hingga ketiga sebelum disegel. “Ini agar penyegelan tidak terkesan sebelah pihak,” terangnya.

Baca Juga:Penuhi Kebutuhan, PMI Gelar Festival Donor DarahHarga Bumbu Dapur dan Daging Mulai Mahal, Dekati Ramadan, Permintaan Meningkat

Sebelum menjadi majelis taklim, sebut Deni, bangunan tersebut merupakan rumah yang tidak ditinggali sekitar 5 tahun. Selama itu, pasokan air dari PDAM tidak terpakai tetapi tunggakan tercatat mencapai Rp6 juta lebih.

Saat dikonfirmasi, sambung Deni, perusahaan plat merah tersebut meminta pesantren melunasi tunggakan atau membayar pemasangan sambungan baru. “PDAM tidak memberikan kebijakan. Jika ingin dibuka kembali maka harus membayar tunggakan atau biaya pasang yang baru,” tukasnya.

Perumdam TJM, tegas Deni, seharusnya memberikan kebijakan sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Apalagi pasokan airnya digunakan untuk warga atau santri yang tengah menuntut ilmu agama.

“Sejauh ini saya tidak pernah tahu apa yang sudah PDAM lakukan terkait tanggung jawab sosialnya. Apalagi ini mengenai fasilitas umum tempat santri menuntut ilmu. Kondisi ini tidak sesuai dengan visi bupati yaitu Sukabumi yang religius,” pungkasnya. (mg2)

0 Komentar