Pada puncak acara Gernas BBI, terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu pengumuman lima UMKM pemenang dengan peningkatan omzet tertinggi yang akan diberikan stimulus sebagai bentuk apresiasi, pelepasan ekspor produk Provinsi Kepulauan Babel ke pasar global di Kepulauan Bangka, peragaan busana, lomba lari marathon 5km dan 10km di sekitar lokasi puncak acara, serta pameran produk Babel (Pop Up Market) selama 3 hari. Pameran produk Babel terbagi berdasarkan zonasi produk seperti produk olahan hasil laut, kerajinan dan pernak pernik, halal dan fesyen muslim, gastronomi kuliner, dan produk teknologi.
Sesuai dengan tema webinar, yaitu ‘Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia’, lanjut Oke, Kemendag juga telah berupaya agar UMKM Indonesia dapat naik kelas dari lokal menuju pasar global (from local to global). Menurut data KemenkopUKM pada 2021, UMKM turut menyumbang 14 persen dari total nilai ekspor nasional dan 61 persen PDB nasional.
“Seluruh pihak terkait, Pemerintah, sektor usaha, dan perbankan perlu bersinergi dan berkolaborasi untuk dapat memberikan solusi dari tantangan yang dihadapi para UMKM. Tujuannya agar mereka dapat masuk ke pasar ekspor dengan memberikan kemudahan akses permodalan, pendampingan pelatihan, serta tata kelola manajemen usaha sehingga dapat dihasilkan produk yang bernilai tambah, berkualitas, dan mampu memenuhi standar,” ungkap Oke.
Baca Juga:Mendag: Inacraft 2022 Dorong Pelaku Usaha Kerajinan Terus BangkitPantau Bahan Pokok di Ritel Modern, Mendag: Pasokan Aman & Mencukupi
Menurut Oke, pemanfaatan teknologi digital juga dapat dijadikan terobosan dalam memasarkan produk nasional ke luar negeri. Selain itu, pelaku usaha Indonesia juga dapat memanfaatkan platform niaga elektronik (e-commerce) untuk melakukan penetrasi di beberapa negara.
Kemendag secara aktif memberikan berbagai pelatihan kepada generasi muda maupun pelaku usaha yang ingin memasarkan produknya di luar negeri melalui export coaching program atau program pendampingan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor; designer dispatch service atau program pendampingan antara desainer dan pelaku usaha untuk menciptakan produk ekspor yang dirancang dengan kreatif, inovatif, dan bernilai tambah sesuai target pasar ekspor; Good Design Indonesia; dan sertifikasi produk ekspor.
“Untuk kemudahan pembiayaan UMKM, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional telah bekerja sama dengan Lembaga perbankan dan nonperbankan. Selain itu, Kemendag juga melakukan promosi melalui perwakilan perdagangan yang terdiri dari para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center yang tersebar di seluruh dunia. Mereka bertugas sebagai Duta Bangsa untuk mempromosikan dan menggenjot ekspor produk Indonesia melalui penjajakan bisnis (business matching) antara pengrajin atau produsen di Indonesia dengan buyer asing, pameran internasional, dan acara kenegaraan,” pungkas Oke. (*)