SUKABUMI – Para peternak di Kota Sukabumi mendesak pemerintah segera menyalurkan vaksin bagi hewan ternak. Pasalnya, kondisi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat para peternak maupun pengusaha harus gigit jari.
“PMK ini penyebarannya sudah cukup parah. Makanya, harus segera ada realisasi distribusi vaksin untuk mencegah PMK,” kata Ketua Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), Muhammad Adriano, kepada wartawan, Jumat (17/6).
Pada rapat dengar pendapat antara Komisi IV DPR dan Kementerian Pertanian, kata Adriano, pemerintah berencana menyiapkan 3 juta dosis vaksin dari Perancis. Namun, sebut Adriano, kuota dosis sebanyak itu tak sebanding dengan populasi hewan ternak di Indonesia, terutama sapi.
Baca Juga:Polisi Tangkap Pengeroyok Wartawan *Terancam Hukuman Pidana 5 Tahun PenjaraKafilah MTQ Sukabumi Ikuti Semua Cabang yang Dilombakan
“Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait di Kota Sukabumi menyangkut pengajuan dosis vaksin bagi hewan ternak,” terangnya.
Kondisi kesehatan sapi yang terjangkit PMK, lanjut Adriano, menjadi pukulan bagi para peternak sapi kecil atau peternakan rakyat. Terlebih, menghadapi Iduladha, belum banyak peternak yang berani menjajakan hewan ternaknya di pinggir jalan.
“Seperti yang dilihat, harusnya di jalan-jalan itu sudah ramai. Tapi karena ada virus PMK, banyak hewan ternak yang dipotong paksa,” tukasnya.
Peternak terpaksa menutup pasar dan menunda berjualan hewan menjelang Iduladha. Meskipun dari pemerintah menyatakan sehat terhadap hewan ternak yang diperiksa, tetapi para peternak masih ragu-ragu menjual.
“Kita belum berani jual. Lihat kondisi sapinya dulu. Tapi kami khawatir ada, kan namanya penyakit kita enggak tahu,” pungkasnya. (mg2)