KADUDAMPIT – Pelatihan dan magang gabungan peserta One Pesantren One Product (OPOP) tingkat Jawa Barat tahun 2022 dibuka oleh Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri di Gedung Auditorium Ponpes Darusyifa Alfitroh Yaspida Kecamatan Kadudampit, Senin (04/07).
Dalam sambutannya, Iyos mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Jabar yang telah menunjuk Yaspida Kabupaten Sukabumi untuk menjadi role model untuk pelaksanakan magang pelatihan OPOP. “Ini adalah hal yang sangat luar biasa, agendanya sangat bagus untuk kita kembangkan bersama. Karena ini adalah bentuk memasagikan ilmu pengetahuan dengan pengalaman, kegiatan ini relevan dengan agenda pemkab, kalau di Pemprov ada OPOP di Sukabumi ada Santripreuner” ujar Wabup
Masih dikatakannya, program ini mengarahkan agar pondok pesantren lebih kuat ekonominya. Yakni, melalui fasilitasi usaha yang sesuai. “Mudah mudahan program OPOP dan santripreneur bisa berkolaborasi, sehingga ada penguatan ekonomi di Kabupaten Sukabumi. Santrinya hebat, umatnya sejahtera bisa terwujud,” kata Iyos.
Baca Juga:Rumah Hanjeli Indonesia di Waluran Kembali Didatangi para MahasiswaSekda Lepas Belasan Pegawai Dinas PU yang Purnabakti
Sementara Plt Kepala UPTD Dinas Pendidikan Pelatihan, Perkoprasian dan Wirausaha Provinsi jawa Barat, Tatang menuturkan OPOP diluncurkan Pemprov Jawa Barat dengan tujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren agar bisa berdaya saing secara ekonomi. “Kegiatan OPOP Tahap I di ikuti 270 pesantren tingkat kecamatan se- Jabar, dan kegiatan ini terbagi dua kategori. Yaitu start up sebanyak 135 dan scale up sebanyak 134, pelatihan dan magang tersebar di 4 pondok pesantren model di Jabar. Diantaranya Ponpes Riyadhul Ulum Kota Tasikmalaya, Ponpes Al Muhajirin Kabupaten Purwakarta, Ponpes Darusyifa Alfitroh Yaspida Kabupaten Sukabumi dan Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan,” terang Tatang.
Semuanya dilaksanakan serentak dalam 1 gelombang, mulai tanggal 4 Juli sampai 7 Juli mendatang, tujuannya meningkatkan pengetahuan, kemanpuan, keterampilan dan kapasitas berdaya saing. “Sebanyak 72 orang perwakilan dari Ponpes yang magang di Darusyifa Alfitroh Yaspida, dbagi menjadi dua kelas dengan kategori start up 40 dan scale up 32 orang dengan jenis usaha peternakan dan perikanan,” jelasnya. (ist)