Temuan itu tentu berbeda dengan yang diungkapkan secara resmi oleh Polri pada Senin (11/7). Di awal, Polri menyatakan bahwa Bharada E melepaskan empat tembakan. Sumber Jawa Pos menyebut bahwa hal itu masih didalami. ’’Ini masih sementara,’’ ungkapnya.
Diakui sumber tersebut, barang bukti di lapangan memang minim. Misalnya, CCTV dan ponsel milik Brigpol Yosua. Dua alat bukti itu belum berhasil diperoleh. Sebab, dekoder CCTV di rumah Sambo sudah diganti. Sementara itu, ponsel Yosua diduga ’’diamankan’’ oleh pihak lain. ’’Saya tidak tahu persisnya di mana dekoder aslinya,’’ ungkapnya.
Tim khusus juga menelusuri kemungkinan Ferdy Sambo berada di TKP saat kejadian tersebut. Sejauh ini, saksi menyebutkan bahwa saat kejadian itu, dia tengah menjalani tes PCR di luar. ’’Tapi, ada kemungkinan bahwa yang bersangkutan (Sambo, Red) ada di rumah. Ada sejumlah petunjuk untuk itu, namun masih ditelusuri,’’ tuturnya.
Baca Juga:Iyos Apresiasi UPPO di Jampangkulon dan Lumbung Padi di Jampangtengah Sudah ProduktifPatroli KRYD, Polisi Amankan Motor Berknalpot Bising
Saat dikonfirmasi terkait temuan tim khusus itu, Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa semua masih didalami. Seluruh kemungkinan masih terbuka.
Ditambah, menurut Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Nurul Azizah, saat ini belum ada informasi terkait tim khusus. Namun, setiap perkembangan kegiatan dari tim khusus tersebut akan dilaporkan secara terbuka. Pasalnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah berkomitmen menyelesaikan masalah itu secara objektif, transparan, dan akuntabel. Dengan scientific crime investigation sebagai pijakannya.
Di sisi lain, pakar hukum pidana Trisakti Abdul Fickar Hadjar yakin bahwa kasus itu adalah pembunuhan yang disengaja. Namun, dia pesimistis motifnya akan terungkap secara gamblang. ’’Karena laporan polisi baru ditempuh dua hari kemudian,’’ jelasnya.
Kalau pembuktian terhadap pelaku, lanjutnya, sudah jelas ada korban, pelaku, dan senjatanya. Namun, untuk pembuktian CCTV, seharusnya ada catatan. Paling tidak di bagian logistik atau peralatan Polri. “Itu kan rumah dinas,” terangnya kemarin.
Di tengah drama penembakan itu, kemarin muncul isu mutasi atau pencopotan terhadap Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo. Informasi tersebut beredar di kalangan media sejak Kamis pagi. Saat dikonfirmasi, Kombespol Nurul Azizah mengaku belum mendapat informasi soal hal itu. (jpg)