SUKABUMI – Ketua Karang Taruna Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Huptaripto dukung KH. Ahmad Sanusi untuk dinobatkan sebagai tokoh pahlawan nasional asal Sukabumi.
Raden menilai, jasa KH. Ahmad Sanusi dalam perjuangan dalam perencanaan kemerdekaan Republik Indonesia 1445 di lapangan maupun dalam ruangan persidangan, sangat luar biasa. Seperti yang tercatat dalam arsip nasional KH Ahmad Sanusi terlibat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
“Dalam obrolan kami, dengan salah seorang pemerhati sejarah sekaligus penulis buku biografi Mohammad Natsir lukman hakiem mengatakan bahwa mama KH Ahmad Sanusi sebagai juru selamat dalam memecah kebuntuan sidang BPUPKI,” kata pria yang akrab disapa kang Raden ini kepada wartawan, Rabu (20/07/22).
Baca Juga:Lapas Sukabumi Dapat Penghargaan IKPA TA 2022Peringati HUT ke-66, Danamon Ajak Karyawan Lakukan Penanaman 10.000 Pohon Mangrove
Berangkat dari dasar tersebut, lanjut dia, ingin mencoba kembali agar pengusulan KH Ahmad Sanusi menjadi pahlawan nasional dapat terwujud apalagi setelah 2 kali pengusulan sempat terhambat karena ada pelurusan sejarah yang belum di clear kan, serta data-data pendukung yang belum lengkap.
“Sehingga menurut saya, KH Ahmad Sanusi sangat pantas dinobatkan sebagai tokoh pahlawan nasional. Besar harapan kami Pemerintah serta berbagai pihak dapat ikut serta terlibat agar pengusulan kali ini berjalan lancar sebagaimana mestinya dan tidak menemui hambatan yang berarti,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ahmad Sanusi atau dikenal dengan sebutan Kiai Haji Ahmad Sanusi atau Ajengan Cantayan atau Ajengan Genteng atau Ajengan Gunungpuyuh adalah tokoh Sarekat Islam dan pendiri Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII), sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi.
Pada awal Pemerintahan Jepang, AII dibubarkan dan secara diam-diam ia mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII).a
Ia juga pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ulum, Sukabumi. Selain itu, Kiai Sanusi juga pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945.