CIBADAK – Anggota Polisi Polsek Cibadak Polres Sukabumi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Sandi Praja melakukan terobosan dengan berinovasi membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk masyarakat tidak mampu dan anak-anak yatim piatu. Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun serta menindaklanjuti program Polri Presisi.
SMK tersebut bernama SMK Tunas Bhayangkara dibawah naungan Yayasan Pendidikan Laksamana Niscala Dandyaksa yang berlokasinya di Kampung Jabon, RT02 RW06, Desa/Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi atau tepatnya berada di kampung halaman Bripka Sandi Praja.
Kapolsek Cibadak, AKP Ridwan Ishak, melalui Kasi Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman, mengatakan anggota Polsek Cibadak ini telah mendedikasikan dirinya dalam mendukung program pemerintah dengan cara mendirikan sekolah gratis tingkat SMA/SMK untuk warga kurang mampu dan yatim piatu yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah. “Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak Bripka Sandi Praja telah mendedikasikan dirinya dalam mendukung program pemerintah dengan mendirikan sekolah gratis setingkat SMA/SMK untuk warga kurang mampu dan yatim piatu,” ujar Aah, kepada wartawan, Selasa (19/7).
Baca Juga:Barisan Aktivis Mahasiswa Sukabumi Datangi Gedung DPRDOptimis KKL Wilhan Pasis Dapat Mendukung Percepatan Pembangunan
Nama SMK Tunas Bhayangkara di ambil dari nama sebutan alumni Bintara Polri angkatan XXXII tahun 2008, adapun program keahlian atau jurusan yang ada di SMK tersebut yakni Agribisnis pengolahan hasil pertanian (APH Pertanian), dan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikananan (APH Perikanan). “Ya betul, nama SMK Tunas Bhayangkara ini di ambil dari nama sebutan alumni Bintara polri angkatan XXXII tahun 2008,” ucapnya.
Sebelum mendapatkan NIPSN atau izin operasional, kata Aah, SMK Tunas Bhayangkara menginduk sementara ke SMK Bhayangkara Cisolok sampai menunggu izin operasionalnya keluar. Untuk siswanya sendiri, sebut Aah, SMK Tunas Bhayangkara sudah melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan sudah menerima 20 siswa yang mendaftar. “Siswa yang mendaftar ada sebanyak 20 orang, terdiri dari 11 perempuan dan 9 laki-laki, yang rata-rata warga kurang mampu serta yatim piatu yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah,” tuturnya.
SMK ini berdiri di atas tanah seluas 3025 meter persegi, dibangun selama tiga bulan atas nama yayasan. Untuk sementara baru ada dua ruang kelas, diperkirakan anggaran yang dihabiskan untuk membangunnya kurang lebih sekitar Rp200 juta. “Anggaran pembangunan sekolah ini dari pinjaman bank dan sisa kekurangannya dari para donatur, pelaku usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama yang secara gotong royong dan dibantu olh rekan satu angkatan XXXII Polres Sukabumi,” pungkasya. (Mg2)