SUKABUMI – Pemkot Sukabumi senantiasa berkomitmen dalam pemenuhan hak anak sesuai 24 indikator kota layak anak dan lima kluster yang ditetapkan pemerintah pusat. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, dari empat tujuan negara salah satunya dalam kerangka menyiapkan generasi terbaik.
Kota layak anak salah satu sarana mempersiapkan generasi terbaik. Terlebih ungkap Fahmi, dalam misi wali kota dan wakil wali Kota Sukabumi terutama misi pertama berbasiskan ketahanan keluarga secara khusus. Hal ini karena pemda berupaya sekuat tenaga agar lahir katahanan keluarga sebab dari keluarga akan lahir generasi terbaik.
“Ketika masuk misi pertama wali kota menujukkan komitmen melahirkan regenerasi terbaik,” ungkap Fahmi.
Baca Juga:KIB Disarankan Usung Capres dari Internal, Bukan Orang LuarTanpa Nasdem, PDIP Sudah Bisa Mencalonkan Siapa yang Diinginkan
Misalnya program Ananda Sehat Disdukcapil. Bagaimana anak dengan mudah mendapatkan Kartu Identitas Anak (KIA) dan akta lahir yang dimiliki sejak anak sejak lahir dan dilakukan percepatan.
Berikutnya Posyandu Mapay imah atau Pos Mamah. Program inovasi di masa pandemi ini digulirkan pada waktu itu khawatir warga tidak terlayani, sehingga petugas mengunjungi rumah-rumah warga. Harapannya pelayanan kepada balita dan ibu hamil tetap terfasiitasi dengan baik.
“Inovasi lainnya yakni Sukabumi Youth Planer (SYP). Biasanya ada musrenbang kelurahan dan kecamatan serta kota dengan peserta orang dewasa dan lewat SYP bagaimana anak pelajar SMP, SMA, dan perguruan tinggi terlibat dalam perencanaan pembangunan,” sebutnya.
Intinya, ungkap Fahmi, apa yang mereka harapkan untuk pembangunan dapat diserap dan ini diinisiasi Bappeda. “Kami berharap apa yang dibangun berbasis apa yang diharapkan anak,” jelasnya.
Program lainnya yakni Sukabumi Creative Hub yakni kota mewadahi anak milenial agar kreatif dan inovatif. Hasilnya Kota Sukabumi masuk tiga besar kota kreatif di Jabar sebelum pandemi.
Harapannya anak-anak ada kanal saluran kreativitas yang digagas anak muda Kota Sukabumi. Selanjutnya program Homecare yang telah diapresiasi Kemendagri, Kemenkes, dan Kemenpan RB yang menempatkan satu orang perawat di satu kelurahan sehingga lansia dan ibu hamil serta warga yang alami gangguan kesehatan bisa terjangkau.
Intinya, kata Fahmi, program ini memudahkan warga menikmati kehadiran dan layanan pemerintahan. “Kami juga yakin kehadiran tim verifikasi melakukan pembinaan apa yang kurang dan kami berupaya tingkatkan,” jelasnya.