WARUDOYONG – Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang masih memiliki kawasan kumuh. Berbagai upaya pun dilakukan dengan intervensi dari berbagai tingkatan pemerintah.
Secara umum, selama periode sejak 2018, kawasan kumuh di Kota Sukabumi seluas 139,02 hektare. Namun berbagai program mampu mengentaskannya sehingga pada akhir 2021 tinggal tersisa sekitar 5,01 hektare.
“Alhamdulilah, hasil intervensi dinas teknis, sejauh ini kawasan kumuh di Kecamatan Warudoyong terus berkurang. Terutama masalah ODF (open defecation free) atau kelurahan yang 100 persen masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat. Itu juga merupakan tindak lanjut dari pengadaan septic tank komunal,” kata Camat Warudoyong, Ratna Hermayanti, Sabtu (3/12).
Baca Juga:Ada 2.050 ODHA di Kota SukabumiDiskominfo Kabupaten Sukabumi Raih Penghargaa Smart City 2022
Ratna mengaku terus memonitoring dan mengintervensi berbagai program pengentasan kawasan kumuh yang tersisa di wilayahnya. Upaya tersebut linear dengan program Pemerintah Kota Sukabumi yang juga terus mengentaskan kawasan kumuh. “Kawasan kumuh di wilayah kami saat ini memang sudah semakin berkurang,” ujarnya.
Di akhir masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Ratna berharap masalah kawasan kumuh bisa tuntas 100 persen. Karena itu, program pengentasan kawasan kumuh jadi prioritas pada musrebang tingkat kelurahan. “Terutama pengadaan septic tank komunal. Itu merupakan salah satu target utama mengentaskan kawasan kumuh,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Sukabumi fokus mengentaskan sisa kawasan kumuh yang ada. Berbagai program andalan terus digulirkan, seperti Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW). Anggarannya semula Rp20 juta per RW. Namun tahun ini ditambah menjadi Rp25 juta. (mg5)