CIANJUR – Areal sawah terdampak gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) seluas 317 hektare. Paling banyak areal sawah terdampak berada di Kecamatan Cugenang.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Dandan Hendayana, menuturkan gempa tektonik yang getarannya cukup dahsyat tak luput menerjang areal sawah. Hasil pendataan, terdapat seluas 317 hektare areal sawah yang ikut terdampak.
“Hasil pendataan, dari 317 hektare, lahan sawah yang rusak berat 79 hektare, 88 hektare rusak sedang, dan 150 hektare rusak ringan,” kata Dandan, belum lama ini.
Baca Juga:Berkas Perkara Kasus Dukun Pengganda Uang Segera ke Tahap DuaJelang Pemilu PDIP Minta Kadernya Dekati Rakyat
Lokasi areal sawah yang rusak berat berada di Kecamatan Cianjur seluas 5 hektare dan di Kecamatan Cugenang seluas 74 hektare. Di Kecamatan Cianjur lahan sawah yang rusak berada di Desa Nagrak. Sedangkan di Kecamatan Cugenang berada di Desa Gasol seluas 18 hektare, di Desa Cijedil seluas 50 hektare, di Desa Talaga seluas 4 haktare, dan di Desa Padaluyu seluas 2 hektare.
Sementara lahan sawah yang rusak sedang seluruhnya berada di Kecamatan Cugenang.
Lokasinya tersebar di Desa Gasol seluas 25 hektare, Desa Cijedil seluas 20 hektare, Desa Sukajaya 10 hektare, Desa Padaluyu 23 hektare, dan Desa Cibulakan 10 hektare. Sedangkan lahan sawah yang rusak ringan berada di Desa Mekarsari Kecamatan Cianjur seluas 145 hektare dan di Desa Sukajaya Kecamatan Cugenang seluas 5 hektare.
Selain sawah, terdapat juga infrastruktur irigasi yang juga terdampak. Total luasan jaringan irigasi yang kondisinya rusak terdata 205 meter dengan rincian 100 meter rusak berat dan 105 meter rusak sedang.
Irigasi yang kondisinya di Kecamatan Cianjur berada di Desa Nagrak dengan rincian rusak berat sekitar 50 meter dan rusak sedang 50 meter.
Sementara di Kecamatan Cugenang, irigasi yang rusak berat berada di Desa Cijedil sekitar 50 meter serta rusak sedang di Desa Gasol sekitar 15 meter dan di Desa Talaga sekitar 10 meter. Sedangkan di Kecamatan Mande kondisi irigasi yang rusak sedang seluas 30 meter berada di Desa Mekarjaya.
“Terdapat juga bangunan air seperti damparit atau embung lainnya yang juga ikut terdampak,” sebut Dandan.
Di Kecamatan Cianjur terdapat 1 unit bangunan air yang rusak berat di Desa Nagrak. Sedangkan yang rusak sedang terdapat 1 unit di Desa Mekarsari.