SUKABUMI – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi mengapresiasi Raker (Rapat Kerja) yang digelar Hilsi (Himpunan lembaga pelatihan seluruh Indonesia) tahun 2022, sempat terhenti dua tahun kegiatan, melalui Raker, Disnaker menaruh harapan Hilsi bisa bangkit dan maju.
“Atas nama pemerintah daerah, kita mengapresiasi Raker ini, semoga lembaga-lembaga pelatihan kerja yang ada di Hilsi bisa menghasilkan tenaga kerja yang kompetensi siap bekerja dan bisa disalurkan ke perusahaan-perusahaan,”kata Kadisnaker Kota Sukabumi, Abdul Rachman usai membuka Raker Hilsi di Hotel Tamansari, Kamis (22/12/2022).
Menurut Abdul, peluang kerja di Kota Sukabumi maupun di luar daerah masih besar, tinggal para Lembaga kerja bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan menciptakan tenaga kerja yang handal melalui pelatihan-pelatihan dan kerjasama dengan pihak perusahaan.
Baca Juga:Budaya Kabupaten Sukabumi Kebanggaan JabarTidak Lolos Pemilu 2024, Partai Prima Minta Hentikan Proses Pemilu
“Potensi tenaga kerja di Kota Sukabumi itu besar, dan belum dikelola dengan baik. harus ada kerjasama yang baik antara Pemda, LPK dan pihak perusahaan,”terang Abdul.
Jumlah LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) yang tercatat ada 40, namun yang aktif hanya 22 LPK. Disnaker berharap 40 LPK bisa aktif semua dengan kegiatannya.
Ketua Hilsi Kota Sukabumi, Hendra Bachtiar menaruh harapan besar pada Raker untuk kebangkitan Hilsi pasca pandemi. Dia menyakini program kedepan baik LPK dalam dan luar negeri bisa berjalan.
“Kita berharap LPK luar negeri bisa semakin meningkatkan SDM, begitupun dengan LPK dalam negeri sama, kita akan merekrut sebanyak mungkin para peserta pelatihan tenaga kerja,”kata Hendra.
Diakui Hendra, kesulitan LPK luar negeri tersendat rekom pasport, tidak sinergisnya antara aturan pemerintah pusat dengan kebutuhan tenaga kerja di negara Jepang menjadi kendala saat ini. “Harus ada titik temu antara LPK dengan pihak Jepang dan Imigrasi,”ucapnya.
Sedangkan kendala di LPK dalam negeri, lanjut Hendra, lebih kepada penyerapan SDM, sangat minim, beda dengan daerah lain daerah industri seperti di Kabupaten Sukabumi, sedangkan di Kota Sukabumi minim industri.
“Harus ada upaya keluar penyaluran tenaga kerja agar SDM bisa terserap dengan baik setelah lulus di LPK,”ungkapnya.
Baca Juga:Parpol Gagal Bentuk Koalisi, Jokowi Curiga Tudingan Mengarah kepada IstanaKPU dan Bawaslu Izinkan Parpol Sosialisasi Terbatas, Refly Harun: Hanya Akal-akalan yang Berakibat Tegur-teguran
Hendra menambahkan langkah kedepan Hilsi melalui LPK-LPK akan berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM, agar bisa terserap oleh industri tenaga kerja.