CIANJUR – Tingkat kunjungan ke kawasan situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur sempat terpengaruh gempa. Selama beberapa hari, kunjungan wisatawan nyaris tak ada.
Polisi Khusus Badan Pengelola Cagar Budaya (BPCB) Banten, Nanang Sukmana, mengatakan turunnya tingkat kunjungan wisatawan karena akses tersendat. Terutama akses dari Bogor menuju ke Cianjur yang tertutup material tanah longsor di Kecamatan Cugenang.
“Dengan adanya gempa bumi di Cianjur memang cukup berpengaruh (terhadap tingkat kunjungan) karena akses yang tertutup dari Bogor ke Cianjur,” kata Nanang, belum lama ini.
Baca Juga:Disdikpora Terima Donasi Rp1,2 MiliarKapolres Cek Kesiapan Pospam Sukalarang
Menurut Nanang biasanya pengunjung dari luar kota terlebih dulu melakukan reservasi. Pascagempa, banyak pengunjung yang membatalkannya.
“Itu selama tiga sampai empat hari memang tidak ada pengunjung ke Gunung Padang. Mungkin karena tertutupnya akses,” jelasnya.
Kunjungan terbantu wisatawan dari daerah Bandung dan sekitarnya. Pasalnya, akses relatif cukup lancar.
“Kalau sekarang secara umum sudah berangsur normal. Kunjungan wisatawan sudah mulai ada,” kata Nanang.
Berangsur normalnya kondisi saat ini, sebut Nanang, diharapkan menjadi indikasi positif terhadap mulai meningkatnya kembali kunjungan wisatawan ke situs Gunung Padang.
Sehingga situs megalitikum yang digadang-gadang terbesar di Asia Tenggara itu bisa kembali menarik wisatawan. “Mudah-mudahan saja terus berangsur normal,” pungkasnya. (ist)