Awasi Peredaran Narkoba pada Pesta Tahun Baru

Awasi Peredaran Narkoba pada Pesta Tahun Baru
0 Komentar

SUKABUMI – Jelang perayaan tahun baru 2023, Badan Narkotika Nasional Kota/Kabupaten (BNNK) Sukabumi akan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berpotensi terjadinya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Berdasarkan data yang diperoleh, ada tiga wilayah rawan peredaran maupun penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sukabumi, diantaranya di Pelabuhanratu, Cibadak, dan Cicurug. Sedangkan di Kota Sukabumi hanya terdapat satu wilayah.

Kepala BNNK Sukabumi, Retno Daru Dewi, mengatakan pengawasan yang dilakukannya akan melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Sukabumi maupun Polres Sukabumi Kota.

Baca Juga:Prabowo Hanya Tersenyum, Sandiaga Uno Gabung PPPKPU Senantiasa Sinergis dengan Media

“Masyarakat itu biasanya, kalau malam tahun baru, apalagi lama setelah pandemi, pasti euforianya luar biasa. Ini nanti urusannya BNN dengan aparat kepolisian,” kata Retno kepada wartawan, saat melaksanakan press release pengungkapan kasus di Kantor BNNK Sukabumi, Jalan R.A Kosasih, Kota Sukabumi, Jumat (30/12).

Apabila ada penemuan Narkoba pada saat perayaan malam tahun baru, lanjut Retno, ia tak akan segan-segan melakukan penindakan. Ia menegaskan, permasalahan utama di wilayah Kota Sukabumi yaitu para remaja yang sudah masuk dalam kategori market bandar. Padahal, penggunaan narkoba akan menghancurkan masa depan.

“Sebenernya yang jadi masalah itu, khususnya kota, para remaja ini menjadi target empuk dari para bandar. Makin sulit untuk dipulihkan itu, dan menjadi PR kita semua bagaimana untuk menyelamatkan anak bangsa,” tegasnya.

Sepanjang tahun 2022, BNNK Sukabumi berhasil mengungkap tiga sindikat peredaran gelap narkoba. Rinciannya, dua kasus jaringan pengedar Methaphetamine dengan tiga orang tersangka dalam kegiatan gabungan dengan BNNP Jawa Barat, dan satu kasus jaringan pengedar ganja dengan tiga tersangka. Atas capaian tersebut, BNNK mengklaim dapat menyelamatkan 2.500 jiwa.

“Kami juga sudah melakukan screaning tes urine kepada 987 ASN, pegawai swasta, dan masyarakat yang ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

Reporter: Nuria ariawan

0 Komentar