NYOMPLONGÂ – Kelebihan kapasitas warga binaan masih menjadi persoalan yang terjadi di Lapas Kelas II B Sukabumi. Saat ini terdapat hampir 600 orang warga binaan dari kapasitas normal sebanyak 200 orang.
Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi, Christo Victor Nixon Toar, mengatakan selama 2022 persoalan keamanan di dalam lingkungan Lapas Kelas IIB Sukabumi menjadi salah satu hal yang cukup menonjol. Akibat penuhnya kapasitas hunian jadi salah satu pemicu konflik keamanan.
“Untuk kapasitas di dalam Lapas Kelas IIB Sukabumi seharusnya menampung sebanyak 200 warga binaan. Saat ini.sudah overkapasitas hampir 3 kali lipatnya,” ujar Christo kepada wartawan, kemarin (2/1).
Baca Juga:Pemkab Sukabumi Ikuti Kebijakan Pencabutan PPKMFamily Gathering jadi Petaka, Dua Orang Wisatawan Tewas Tenggelam, Satu Orang Kritis
Menyikapi kondisi tersebut, kata Christo, Lapas berupaya meminimalkan gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara rutin melakukan razia ke kamar-kamar warga hunian.
“Kami rutin razia seminggu sekali. Selain itu, saat ini juga kami melakukan pemindahan warga binaan dengan masa hukuman berat di atas 15 tahun ke beberapa lapas yang ada di Jawa Barat. Tentunya mereka warga binaan yang telah mendapatkan putusan hukum tetap,” ungkapnya.
Berbagai program maupun kegiatan pembinaan di Lapas Kelas IIB Sukabumi diharapkan bisa menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap gangguan keamanan antara warga binaan.
“Kita berharap, dengan penyaluran bakat melalui pembinaan keterampilan dapat mengurangi potensi kericuhan antara warga binaan karena memiliki kesibukan masing-masing,” bebernya.
Terbatasnya anggaran membuat beberapa program tak bisa berjalan dengan maksimal. Pada 2022, direncanakan ada 11 program kegiatan. “Namun bisa terlaksana sebanyak 8 kegiatan pelatihan,” ucapnya.
Memasuki 2023, berbagai progam mencegah gangguan keamanan masih menjadi fokus utama. Termasuk pengawasan terhadap percobaan penyelundupan narkoba yang juga menjadi atensi khusus.
“Kita berharap tahun ini tidak akan terjadi gangguan kamtibmas di dalam lapas. Serta pengawasan penyelundupan barang terlarang juga akan kami fokuskan mengingat saat ini kunjungan secara langsung juga sudah diperbolehkan,” pungkasnya.
Reporter: Sofwan Zulafikar