JAKARTA— Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya akhirnya buka suara terkait dengan calon pendamping dari Anies Baswedan di Pilpres 2024. Dirinya mengatakan ada sejumlah alasan mengapa mantan menteri pendidikan tersebut belum memiliki duet.
Salah satunya adalah NasDem yang tak ingin duet dari Anies hanya sebagai penggunting pita maupun ban serep.
“Ya kita tentu harus belajar dari sejarah, wapres bukan penggunting pita, bukan ban serep. Kita ingin menciptakan dwi tunggal,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Baca Juga:HAB ke-77 Kemenag, Bupati : Kuatkan Pengabdian dan Pelayanan Kepada UmatPesta Durian Gratis Kembali Digelar di Sukabumi
Menurutnya, cawapres untuk Anies harus diperhitungkan secara matang, yakni yang bisa membawa kemenangan hingga bisa memperkuat koalisi. Perhitungan tersebut juga harus disepakati NasDem, PKS dan Demokrat jika berkoalisi.
“Karena itu maka kemudian dalam menentukan siapa yang akan menentukan capres mas anies harus benar-benar kalkulasinya secara detail, kalkulasinya harus dalam variabel yang telah kita sepakati,” tuturnya.
Sementara di sisi lain, Willy menyampaikan, cawapres untuk Anies memang kriteria dan mekanismenya sudah siapkan. Namun, NasDem menyerahkan penentuannya kepada Anies.
“Terkait dengan cawapres ya sejauh ini kita sudah menentukan kriteria dan mekanismenya. Mekanismenya biar itu menjadi keputusan mas Anies yang menentukan tentu dengan berkonsultasi dengan partai pengusung,” tuturnya.
Lebih lanjut, soal mengapa NasDem tak sepaket umumkan cawapres ketika mendeklarasikan Anies, Willy mengatakan, untuk cawapres sengaja agar ada element of suprise.
“Kenapa NasDem tidak deklarasi satu paket, karena biar cawapres menjadi elemen surprise, kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding sehingga kita tidak, prinsip play to win itu terpenuhi. Kan dalam salah satu kriteria yang kita sepakati itu adalah cawapres memiliki variabel pemenangan. Itu yang kemudian mnejadi preferensi partai NasDem,” katanya.(wartaekonomi/fajar)