Korsleting Listrik, Ponpes di Sukalarang Sukabumi Ludes Terbakar

Korsleting Listrik, Ponpes di Sukalarang Sukabumi Ludes Terbakar
0 Komentar

SUKALARANG – Sebuah bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kampung Cimanggu, RT03 RW01, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi ludes terbakar, pada Selasa (3/1), sekira pukul 19.30 WIB.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Sukalarang, Dindin, mengaku mengetahui peristiwa kebakaran ini setelah mendapat informasi dari Kepala Dusun (Kadus) Kampung Cimanggu yang memberitahukan, bahwa di wilayahnya ada sebuah bangunan ponpes yang terbakar.

“Jadi setelah menerima informasi, kami langsung menghubungi petugas damkar dan terjun ke tempat kejadian perkara (TKP). Ternyata benar saja api masih menyala dan membakar dua unit kobong pesantren atau tempat tidur para santri,” ujar Dindin, kepada wartawan, Rabu (4/1).

Baca Juga:Bantu Seorang Nenek, Seorang Polisi Dapat Pujian dari NetizenPolisi Diterjunkan Bantu Evakuasi Korban Bencana Pergerakan Tanah

Setibanya di lokasi, kata Dindin, ia bersama petugas damkar langsung ikut membantu memadamkan api. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Api berhasil dipadamkan petugas lebih kurang 30 menit.

“Tak ada korban. Hanya saja dua unit kobong pesantren terbakar yaitu satu unit kobong dua lantai yang terbuat dari kayu yang berisi Al-Quran, kitab-kitab ngaji, pakaian santri dan uang bekal santri ludes terbakar, dan satu unit lagi mengalami rusak sedang,” jelasnya.

Berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, lanjut Dindin, peristiwa bermula pada saat berlangsungnya pengajian di TKP, tepatnya di Majlis yang merupakan tempat pengajian santri.

Saat itu, salah seorang santri, Jalaludin (23), merupakan saksi pertama tidak ikut mengaji, dikarenakan bertugas jaga kobong.

“Jadi saat saksi pertama menjaga kobong, dia melihat ada percikan api yang berasal dari kobong di kamar satu lantai dua yang berasal dari aliran listrik. Setelah itu, ia berteriak dan memanggil ustadz, bahwa ada percikan api,” ungkapnya.

Setelah mendengar teriakan saksi, sambung Dindin, sontak ustadz dan para santri keluar dari kobong untuk menyelamatkan diri. Saat itu, para santri laki-laki memadamkan api dengan peralatan seadanya. Seperti mengambil air dengan menggunakan ember.

“Akibat peristiwa kebakaran itu juga warga setempat langsung menghubungi Mapolsek Sukalarang,” pungkasnya.

Reporter: Nuria Ariawan

0 Komentar