JL BAKSIR – Biaya pemeliharaan atau perawatan Lapang Merdeka Kota Sukabumi relatif cukup besar. Ditaksir, biayanya bisa mencapai kisaran Rp500 juta-Rp1 miliar per tahun.
“Itu belum termasuk biaya kerusakan jika Lapang Merdeka masih kerap digunakan sebagai lokasi berbagai acara,” ungkap Kepala Bidang Tata Bangunan pada DPUTR Kota Sukabumi, Mohamad Sahid, belum lama ini.
Karena itu, sebutnya, masyarakat harus bisa ikut merawat Lapang Merdeka. Dinas PUTR pun tak bosan mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan dan kualitas Lapang Merdeka agar biaya perawatan seandainya terjadi kerusakan tidak terlalu besar.
Baca Juga:Warga Binaan Lapas Nyomplong Over KapasitasPAI Miliki Wewenang Mengawasi Penyelenggaraan Pendidikan
“Karena merupakan ruang publik, jadi masyarakat juga harus bisa menjaga dan merawat Lapang Merdeka. Biaya perawatannya sangat tinggi. Sayang kalau harus mengeluarkan uang yang banyak hanya karena masyarakat tidak bisa bersama-sama menjaganya,” tegasnya.
Tahun ini Dinas PUTR memproyeksikan perbaikan Lapang Merdeka. Biaya perbaikannya sangat besar hanya untuk mengganti cat.
“Seperti in line track yang akan dicat ulang. Biayanya diproyeksikan mencapai Rp700 juta,” jelasnya.
Pengajuan anggaran pemeliharaan belum bisa terealisasi. Pasalnya, butuh proses persetujuan dari pihak legislatif.
“Kami masih mengajukan anggaran perbaikannya. Sebenarnya tak perlu besar-besar pengajuan biaya kalau semua masyarakat ikut menjaga untuk mengurangi risiko rusak,” jelasnya.
Masyarakat yang berkunjung ke Lapang Merdeka Sukabumi diingatkan bisa mematuhi segala peraturan yang tertera pada setiap papan informasi di berbagai sudut Lapang Merdeka Sukabumi.
“Seperti jangan sampai pengunjung masih merokok di area Lapang Merdeka. Kemudian makan dan minum lalu membuang sampah sembarangan. Itu semua tentunya dapat merusak berbagai fasilitas penunjang yang ada di Lapang Merdeka Sukabumi,” pungkasnya.
Reporter: Sofwan Zukfikar