SUKABUMI – Sejumlah taekwondoin asal Kota Sukabumi mengeluhkan minimnya fasilitas sarana dan prasarana berlatih. Padahal, Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah yang potensial melahirkan para taekwondoin.
Seperti diungkapkan Defina Syahrini, taekwondoin berusia 20 tahun yang merupakan atlet Merdeka Taekwondo Club Sukabumi. Defina tercatat beberapa kali mewakili Jawa Barat di berbagai kejuaraan.
Defina pernah mengenyam pendidikan di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Jawa Barat. Prestasi teranyarnya, ia mewakili Jawa Barat pada PON Papua. Pada ajang itu Defina menyabet medali perunggu untuk kelas 62 kilogram putri.
Baca Juga:Pembentukkan Keltana Terkendala AnggaranPerparkiran di Jalan Dago Semrawut, Wali Kota Sukabumi Sidak ke Lokasi
“Mulai aktif jadi atlet pas masuk PPLP tahun 2016. Alhamdulillah sering ikut kejuaraan. Kejuaraan yang diikuti di antaranya di Palu, NTB, Manado, Jawa tengah, lalu pada PON di Papua, serta ikut ke Padang buat Pomnas,” ujar Defina kepada wartawan, belum lama ini.
Sayang, potensi yang dimiliki belum diimbangi fasilitas. Selain itu, kata Defina, para taekwondoin dari Kota Sukabumi sering ketinggalan informasi penting.
Kemudian, belum ada edukasi yang berlebih tentang atlet, sehingga belum banyak yang menyadari bahwa menjalani dunia olahraga secara serius dan konsisten serta menorehkan prestasi bisa menjanjikan.
“Atlet kalau yang berprestasi itu dapat bonus. Atau misalnya kita berprestasi, nah nanti bisa banyak pengalaman. Kebanyakan kadang mengisi ekskul saja, mengisi waktu luang. Belum ada motivasi lebih. Jujur saja, dari atlet Sukabumi sendiri yang sudah berprestasi, yang lama-lama juga kan sudah mulai jadi pelatih-pelatih. Dana dan fasilitas juga masih jadi kendala,” tandasnya.
Reporter : Nuria Ariawan