SUKABUMI,SUKABUMIEKPRES – Wali Kota Monitoring, Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) merupakan salah satu program pembangunan unggulan di Kota Sukabumi. Konsepnya yaitu stimulan dengan harapan bisa terjadi pemerataan pembangunan karena dilaksanakan hingga ke tingkat RW dan RT.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melakukan monitoring dan evaluasi P2RW ke beberapa wilayah. Tujuannya untuk melihat sejauh mana manfaat yang diperoleh masyarakat terhadap pembangunan berbasis kewilayahan menggunakan dana P2RW.
“Kami ingin melihat langsung lokasi yang jadi tempat pelaksanaan P2RW. Tujuannya tentu melihat nilai manfaat dari infrastruktur yang dibangun dari P2RW,” kata Fahmi, kemarin (15/2).
Baca Juga:Kurun Satu Jam, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Curanmor di Cicurug SukabumiPosRem Melati 8a Nyomplong Gelar Pemeriksaan Gratis Remaja
Monitoring yang dilaksanakan wali kota didampingi juga Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Sukabumi Andri Firmansyah serta Kabag Pemerintahan Setda Kota Sukabumi Yemmi Yohanni. Monitoring dilakukan di
Kecamatan Citamiang, Cibeureum, dan Cikole. Hasil pemantauan, ada dampak positif terhadap berbagai pembangunan pada P2RW.
“Alhamdulillah, ternyata cukup efektif. Misalnya ada wilayah yang sebelumnya tidak punya ada akses jalan, sekarang punya. Begitu juga yang sebelumnya tak punya musala, sekarang jadi punya. Intinya, P2RW harus memberikan manfaat dan keberkahan,” ungkapnya.
Fahmi menuturkan, dari tiga titik yang dimoitoring, rata-rata nilai pembangunannya mencapai Rp50 juta. Artinya, dengan P2RW, maka semangat gotong royong dan swadaya masyarakat mulai terbentuk karena dana P2RW hanya dialokasikan Rp25 juta.
Tiga titik yang ditinjau yakni pembangunan musala Ali Imron RT 06 RW 06 Kelurahan Kebonjati Kecamatan Cikole. Titik kedua pembangunan rabat beton di RT 01/02 Kelurahan Cibeureum Hilir Kecamatan Cibeureum dengan panjang 280 meter dan terakhir pembangunan jembatan di RT 04/10 Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang. (rls)