JAKARTAP,SUKABUMIEKSPRES– PDIP Tuding,Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristiyanto dinilai telah menjungkirbalikkan fakta, hal itu menyusul pernyataannya yang menyebut sistem Pemilihan Umum (Pemilu) pernah diubah saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, Gigin menilai tangan kanan Megawati Soekarnoputri itu memang kerap memutarbalikkan fakta.
“Orang ini gemar berkali-kali menjungkirbalikkan fakta,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga:AHY Bikin Konten di Booth Mobil EsemkaPeran Pentahelix dalam Penurunan Stunting Sangat Penting
Karena tudingan Hasto ke SBY, Gigin menganggapnya sengaja dilakukan agar orang lain bisa disalahkan.
“Senjatanya ‘maling teriak maling’,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, SBY angkat suara soal polemik sistem pemilu. Presiden keenam RI itu meminta agar penentuan sistem pemilu dilakukan melalui diskusi yang melibatkan masyarakat. Bukan lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Kata dia, tidak boleh lembaga negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, menggunakan kekuasaan untuk mengubah hal yang sangat mendasar.
Menjawab hal itu, Hasto mengatakan SBY tak memahai sejarah. Pasalnya, saat ia menjabat presiden sistem Pemilu juga pernah diubah.
Hasto bilang, saat itu SBY mengganti sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup hanya 4 bulan sebelum Pemilu. Menurutnya, upaya itu demi meraup keuntungan jangka pendek
Tudingan Hasto ditimpali Kader Demokrat, Yan Harahap, Kata dia bukan Demokrat yang mengajukan uji materi ke MK untuk mengganti sistem Pemilu.
“Hasto lupa bahwa yg memohon ke MK pada 2008 soal perubahan itu namanya M Sholeh kader PDIP. Bukan Demokrat. Hasto ini pura-pura lupa apa memang sedang ‘linglung’?” (Arya/Fajar)