SUKABUMIEKSPRES– Lebih Perketat Pengawasan, AKSI penyelundupan narkoba ke dalam Lapas Kelas II B Sukabumi cenderung meningkat selama bulan ini. Setidaknya terdapat tiga kali upaya penyelundupan dengan beragam modus.
Sebelum terungkapnya kasus penyelundupan narkoba yang dilakukan MIM pada Rabu (22/2) malam, aksi serupa juga terjadi pada Kamis (9/2).
Barang bukti yang diamankan berupa sabu seberat 25-30 gram. Hanya pelakunya tidak diketahui.
Kepala KPLP Kelas II B Sukabumi, Rapril Rhamadonna Rachmat, menegaskan untuk mencegah terjadi aksi serupa, Lapas telah membentuk tim.
Baca Juga:Lapas Sasaran Empuk Penyelundupan NarkobaBPBD Gaet Mahasiswa
Mereka bertugas mengawasi area luar sebagai tindak lanjut terjadinya beberapa kali penyelundupan narkoba dengan modus dilemparkan kurun sebulan terakhir. Tim yang dibentuk di titik-titik rawan.
“Dari kejadian itu kita berpikir keras karena sarana dan prasarananya kurang. Sejak kejadian pertama pada 9 Februari, kami bentuk tim termasuk CPNS yang didampingi petugas menjaga tembok di area luar lapas,” kata Rapril kepada wartawan, Sabtu (25/2).
Dibentuknya tim cukup berhasil. Mereka menggagalkan upaya penyelundupan narkoba pada Rabu (22/2) malam.
“Aksi pelaku pada Rabu dilakukan dua kali. Aksi pertama pukul 19.00 WIB tapi pelemparan itu kita tidak mendeteksi, karena terjadinya di beranggang timur. Sedangkan yang kedua itu pada pukul 20.56 WIB di arah barat lapas, tepatnya di samping Pasmart,” bebernya.
Untuk antisipasi sementara, ucap Rapril, pihaknya akan memperkuat anggota di luar lapas. Ke depannya lapas merencanakan memasang jaring agar narkoba yang dilemparkan susah masuk ke dalam Lapas.
“Ini ada plus minusnya juga dengan adanya kejadian ini. Artinya di dalam Lapas tidak ada narkoba dan tidak ada oknum petugas yang memasukkan lagi,” cetusnya.
Saat ini, sambung Rapril, pelaku penyelundupan masih ditahan di Mapolres Sukabumi Kota. Jika kepolisian akan mengembangkan kasusnya, kata Rapril, pihaknya tak sungkan membuka pintu selama 24 jam.
Baca Juga:Pemkot Sukabumi Peduli DisabilitasRatusan Warga Dua Desa di Simpenan Datangi Lokasi Pengobatan Gratis
“Saat ini kita menunggu kabar dari pihak kepolisian. Kalau ada pengembangan ke dalam lapas pintu kita terbuka 24 jam. Kita juga akan membantu apapun yang akan menjadi penyidikan,” pungkasnya.