BENGKULU,SUKABUMIEKSPRES – Puluhan siswa-siswi SMP Bengkulu Utara melukai lengan kiri dengan benda tajam. Selain trend di media sosial, faktor lingkungan dan krisis identitas menjadi latar belakang atas aksi yang dilakukan para pelajar itu.
Pada Sabtu 11 Maret pagi, polisi meminta klarifikasi langsung ke pihak SMPN 1 Bengkulu Utara terkait puluhan siswa, siswi yang melakukan perbuatan dengan cara menyayat tangan dengan benda tajam.
Polisi menyebut, ada beberapa faktor yang mendorong aksi tersebut. Salah satunya faktor lingkungan dan krisis identitas.
Baca Juga:Habib Rizieq Bakal Umumkan Arah Dukungan di Pilpres 2024Linda Puji Astuti Mualaf di Sukabumi saat Nikah Siri di Palabuhanratu
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Satreskrim Polres Bengkulu Utara mendatangi langsung SMPN 1 Bengkulu Utara untuk diminta klarifikasi. Setidaknya ada 52 siswi di sekolah ini kedapatan melukai diri sendiri di bagian tangan menggunakan senjata tajam.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Iptu Ardian Yunan Saputra membenarkan peristiwa ini. Namun ditegaskannya, tidak ada indikasi gangster atau kelompok dari aksi para siswi.
Aksi melukai diri sendiri juga tidak dilakukan dalam lingkungan sekolah.
Benda tajam yang digunakan bukan berupa silet melainkan jarum pentul, pecahan kaca dan pisau cutter. Dia antara beberapa siswi bahkan sudah melakukan hal itu sejak di bangku sekolah dasar.
Luka yang ditimbulkan dari aksi itu juga luka yang dikatakan tidak terlalu berbahaya atau luka ringan
Faktor yang mendorong para siswi, di antaranya faktor internal yaitu krisis identitas atau mencari jati diri. Kemudian, faktor eksternal atau lingkungan, yaitu lingkungan keluarga dan teman serta pengaruh media sosial.
Sebagai bentuk pencegahan, Polres Bengkulu Utara, Dinas Pendidikan dan DPPPA berkolaborasi untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan di sekolah. Pihak sekolah akan lebih gencar melakukan razia terhadap para murid.
Sumber: OkeNews