SUKABUMI EKSPRES – Puluhan pelajar tingkat SMA sederajat dan kalangan pendidik aula Graha Rekonfu Polres Sukabumi menggelar kegiatan deklarasi damai dan antikekerasan pada Senin, 20 Maret 2023.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah aksi kriminal berupa tawuran antarpelajar di Sukabumi.
Dengan merangkul para pelajar tersebut, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin berharap agar tidak terjadi peristiwa-peristiwa kriminal di kalangan para pelajar Sukabumi.
Baca Juga:Gaji Ke-13 PNS Segera Cair, Kapan Jadwalnya? Simak di Sini!
Tidak luput pula kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah hal-hal merugikan lainnya, seperti penyalahgunaan narkoba.
“Aksi damai dan antikekerasan pelajar ini merupakan salah satu upaya kami untuk mencegah perilaku oknum pelajar sekolah yang menyimpang seperti tawuran, penyerangan, penganiayaan hingga penyalahgunaan narkoba dan obat keras ilegal,” ungkapnya, dikutip dari ANTARA.
Selain itu, Zainal juga juga berharap agar kegiatan damai ini dapat memberikan dampak yang positif untuk menyambut bulan puasa.
Dengan kata lain, ia berharap agar tidak ada hal-hal cela seperti tawuran pelajar saat berlangsungnya bulan suci Ramadan.
Oleh karena itulah kegiatan ini ada untuk menyambut dan memastikan bahwa bulan puasa tahun sekarang dapat berjalan lancar dan aman.
“Bulan suci Ramadhan ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh seluruh warga khususnya pelajar agar bisa lebih baik dan tidak lagi melakukan berbagai kegiatan negatif,” tambahnya.
Berangkat dari kegiatan ini pula Zainal berseru kepada para pentolan di kalangan pelajar untuk menyuarakan kembali semangat kondusifitas di bulan puasa yang tinggal menghitung hari lagi.
Melansir Databoks Katadata, banyak hal yang menjadi pemicu tawuran pelajar.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Diwilayah Sukabumi Hari Rabu 22 Maret 2023Ridwan Kamil Resmi Larang Penjualan Thrifting
Beberapa di antaranya adalah kondisi mental remaja yang masih mudah terbawa angin, isu di dalam keluarga, masalah finansial, hingga faktor lingkungan sekolah dan guru yang gagal dalam membimbing murid ke arah yang positif.
Jadi, tidak semua kesalahan bertumpu pada murid itu sendiri. Banyak hal yang menjadi penyebab kenapa para pelajar tersebut berbuat anarkis.
Oleh karena itu, semua pihak, dari mulai orang terdekat hingga lingkungan sekolah, juga mesti terlibat aktif guna mencegah aksi-aksi tidak menguntungkan ini terjadi.*** (ckl/ANTARA)