Elektabilitas PDIP, Golkar dan PKB Anjlok, Dua Parpol Pendukung Anies Tembus Posisi 5 Besar  

Elektabilitas PDIP, Golkar dan PKB Anjlok, Dua Parpol Pendukung Anies Tembus Posisi 5 Besar  
0 Komentar

JAKARTA, SUKABUMI EKSPRES — Elektabilitas PDIP, Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), PDIP memperoleh suara sebanyak 17,7 persen. Selanjutnya, di tempat kedua ada Gerindra dengan 12,8 persen.

Sementara itu, dua partai politik pendukung bakal Capres Anies Baswedan, PKS dan Demokrat masuk dalam daftar 5 besar.

“Golkar 7,8 persen, PKS 7,6 persen, Demokrat 5,4 persen, PKB 4,4 persen, NasDem 4,1 persen, partai lain lebih rendah, dan 30,7 persen belum menentukan pilihannya,” ujar Direktur LSI, Djayadi Hanan, dalam konferensi pers, Minggu (9/4/2023).

Baca Juga:Bupati Ajak Masyarakat Peduli Sesama Khususnya Anak YatimPemkot Sukabumi Sambut Kapolres yang Baru

Meski menempati posisi teratas, Djayadi menyebut PDIP menujukkan tren penurunan elektabilitas. Pada bulan Februari 2023 lalu, partai lambang banteng itu memperoleh suara 21,9 persen.Namun, angkanya menurun jadi 19,3 persen pada Februari 2023 dan merosot lagi jadi 17,7 persen pada April 2023.

Tak hanya PDIP, Golkar dan PKB juga mengalami penurunan. Sementara, PKS menjadi yang mengalami peningkatan paling signifikan.

“Sementara, partai lain dinamikanya lebih rendah,” tuturnya.

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 perse dari total populasi nasional. Survei diselenggarakan pada 31 Maret hingga 4 April 2023.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.(wartaekonomi/fajar)

0 Komentar