“Disana bumi dipijak, di situ langit di junjung, lain ladang lain belalang, GM seperti ini tak layak ada di Palabuhanratu. Kalau agresi dengan administrasi biasanya hasilnya agak lambat, maka insya Allah kami (HNSI) akan mengadakan unjuk rasa untuk mengusir GM IP yang songong dan tak akuntabel, unjuk rasa akan kami laksanakan kurang lebih H + 10 Idul Fitri,” jelas Dede ola dengan nada tegas
Dikonfirmasi terpisah, Ketua FPP, Friady Mahyuzar, juga tak menerima tudingan ditungganginya aksi yang dilakukan.
“Kita tak menerima atas tudingan itu, karena pergerakan kita itu murni atas gagasan dari teman-teman dengan adanya pelanggaran oleh jajaran direksi IP. Karena Palabuhanratu ini lingkungan kami, kalau bukan kami yang menjaga, siapa lagi. Makanya kalau menuding kami ditunggangi, kami tak akan menerima, kami mengutuk atau mengecam keras tudingan itu” kata
Baca Juga:Gerakan Pramuka Mampu Mencetak Kaum Muda BerkarakterLukas Enembe Jadi Tersangka TPPU, Kasus Baru Gubernur Papua Nonaktif
Terpisah, Manajer PT Indonesia Power atau PLTU Palabuhanratu, Rizqi Priatna, melalui Humas PT Indonesia Power, Asep Tresna Lukman Hakim, mengatakan, terkait tuntutan FPP, aspirasi itu merupakan dinamika harus dihormati.
“Apa yang menjadi aspirasi pemuda adalah dinamika yang ada yang harus kita hormati bersama. Kami dari seluruh pegawai PLTU Palabuhanratu tetap fokus menjalankan tugas untuk memastikan pasokan listrik pada seluruh masyarakat tetap aman dan andal selama bulan puasa dan menghadapi siaga Idul Fitri 1444 Hijriah tahun ini,” tandasnya (MG3)