Sukabumi Ekspres – Tim PUBG Mobile asal Indonesia, Alter Ego Ares, sukses menjuarai ajang PMSL SEA Spring 2023. Menurut pelatih tim tersebut, Defiand, ada efek kedatangan dua pemain baru dalam pencapaian mereka ini.
Potato dan kolega mencatatkan sejarah di grand final pamungkas PMSL SEA Spring 2023 hari Minggu (16/4). Mereka merengkuh trofi untuk menjadi tim pertama yang memenangkan turnamen PMSL.
Performa Alter Ego terbilang menjanjikan sepanjang kompetisi itu. Meski sempat ‘ngos-ngosan’ di babak liga, skuad tampil superior selama tiga hari grand final sampai akhirnya menjadi juara.
Baca Juga:Spek Juara Harga Bersahabat, Best 6 HP April 2023 buat Lebaran Rp3jutaanDalam Negeri Rasa Luar Negeri, 7 Tempat Wisata Terbaik Bandung 2023
Baca juga: Profil AE Rosemary MVP Beruntun di PMSL & PMPL ID Spring 2023
Dengan komposisi roster sekarang, Defiand akhirnya mempersembahkan piala kepada Alter Ego Ares, tim yang sudah lama dia latih. Tim berlogo tiga topeng mendatangkan dua rekrutan anyar pada musim ini, Rosemary dan Okta.
Pelatih bernama asli Deni Fianda itu pun mengakui kehadiran dua pemain baru menghadirkan perbedaan di Alter Ego dibandingkan saat PMGC 2022. Hal tersebut ia ungkapkan dalam sesi wawancara bersama media.
Di sana Defiand menjawab pertanyaan soal perbedaan Alter Ego saat ini, dengan menyatakan 50% dari kehadiran dua pemain baru. Rosemary dan Okta disebut sangat berpengaruh besar, bahkan keduanya muncul sebagai bintang protagonis tim.
“Ya jelas beda sih, dari dua pemain terbaru aja udah benar-benar 50% dari timnya aja udah berbeda gitu. Jadi pasti dinamikanya, dari segi timnya beda banget dan apalagi dengan sistem poin baru, otomatis secara taktik juga berbeda lagi gitu,” jelasnya dikutip dari RevivaL TV.
Baca juga: Alter Ego Ares Juara PMSL SEA Spring 2023, Jadi Wakil RI di PMWI 2023
Defiand juga menyinggung sistem poin serta META saat ini merupakan salah satu faktor kemenangan timnya di PMSL 2023.
“Jadi enggak bisa disamakan lagi istilahnya, yang dulu yang positif-positifnya yang masih bisa bekerja kita tetap aplikasi sekarang. Tapi dengan dua pemain baru, sistem poin baru, segala macam yang bari itu kita harus adaptasi ke arah sana,” papar sang pelatih berusia 29 tahun.