SUKABUMI,SUKABUMIEKSPRES– Wali Kota Sukabumi Luncurkan P2RW di Kecamatan Cikole, Pemkot Sukabumi mendorong pembangunan berbasis masyarakat melalui launching Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) Kecamatan Cikole di halaman Gedung Juang’45, kemarin (23/5).Â
P2RW diharapkan menjadi pendorong percepatan pembangunan berbasis kebutuhan warga seperti penuntasan kawasan kumuh dan perbaikan rumah tidak layak huni.
“P2RW merupakan program unggulan dalam kerangka membantu percepatan pembangunan berbasis wilayah yang melibatkan warga,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, dalam sambutannya.
BACA JUGA: Optimalkan Pembangunan Berbasis Wilayah
Baca Juga:Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Tantang Luhut Hadiri SidangKritik Anies Bandingkan Jokowi dan SBY Dimentahkan TGB Zainul Majdi
Sejatinya pembangunan adalah milik masyarakat. Artinya, masyarakat yang menentukan arah pembangunan di wilayah.
“Jangan sampai pembangunan dibuat tapi masyarakat tidak butuh pembangunan itu, sehingga tidak efektif dan efisien,” tegasnya.
Sejauh hasil evaluasi, sebut Fahmi, P2RW jadi solusi pembangunan yang diharapkan warga. P2RW juga jadi solusi akibat keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
“Kalau anggaran pembangunan mengandalkan sepenuhnya dari pemerintah daerah, rasanya sulit karena keterbatasan,” tuturnya.
Tahun sebelumnya, rata-rata bantuan dari Pemprov Jabar sebesar Rp130 miliar-Rp150 miliar. Sekarang nilai bantuan dipangkas hampir separuhnya atau kisaran Rp80 miliar karena kondisi keuangan Pemprov Jabar juga mengalami kesulitan akibat pandemi covid-19.
Kondisi itu diperparah juga dengan menurunnya nilai bantuan dari pemerintah pusat seperti DAK, DAU, maupun DID. Penurunan nilai bantuannya hampir mencapai 40 persen.
“Karena itu, P2RW jadi solusi di tengah keterbatasan anggaran dengan konsep pembangunan berbasis wilayah dan masyarakat,” terangnya.
Baca Juga:Eks Kader Nasdem dan Tokoh Jurnalistik Gabung PSIHari Nelayan di Palabuhanratu Masuk Agenda Kharisma Event Nusantara 2023
P2RW mendorong masyarakat bisa berpartisipasi. Hasil evaluasi, partisipasi masyarakat bisa mencapai 100-300 persen.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada RT, RW, LPM, dan BKM yang sudah memberikan dukungan pembangunan,” tuturnya.
Salah satunya pengentasan kekumuhan wilayah. Pada 2019, luas lahan kumuh di Kota Sukabumi mencapai 139 hektare. sekarang tinggal tersisa 5 hektare yang akan dituntaskan tahun ini.
“Kita akan tuntaskan dengan intervensi P2RW seperti pembangunan posyandu, masjid, maupun majelis taklim yang sifatnya pemberdayaan,” ujarnya.
Selanjutnya jalan lingkungan yang awalnya rusak sekarang dengan P2RW menjadi indah. Hal itu lantaran konsep P2RW yang mengusung pembangunan berbasis masyarakat.