Kasus Kekerasan Terhadap Buruh Migran Mendapat Sorotan dari Bupati

Kasus Kekerasan Terhadap Buruh Migran Mendapat Sorotan dari Bupati
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, akhirnya angkat bicara soal seorang Pekerja Buruh  Migran Indonesia (PMI), Lia Yulia (33) asal warga Kampung Cijambe, RT 26/RW 02, Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, yang dikabarkan diduga menjadi korban kekerasan oleh majikannya di Riyadh, Saudi Arabia.

BACA JUGA: Mantan Buruh Migran Terlibat Dugaan TPPO

“Belum ada laporan kronologisnya. Tapi itu lah resiko yang dihadapi oleh kita agar kasus ini tak terulang kembali,” kata Marwan Hamami usai membuka kegiatan webinar literasi digital bersama ratusan pelaku usaha di Hotel Pangrango, Kecamatan Sukabumi pada Rabu (21/06).

Untuk mengnatisipasi kasus serupa, Pemkab Sukabumi terus mendorong pemberdayaan di sepanjang kawasan geopark. Ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi perempuan-perempuan menjadi TKW.

Baca Juga:Pemkab dan BPJS Ketenagakerjaan Bahas Perluasan Kepesertaan5 Tips Packing Barang Elektronik Rumah Tangga yang Aman

Apalagi, mereka berangkat bekerja ke luar negerinya menggunakan jalur non prosedural atau illegal.

BACA JUGA: Cegah Warga jadi Buruh Migran, Dorong Peluang Usaha di Geopark

“Iya, kadang-kadang kan dari yang berangkat bekerja ke luar negeri itu, dari jumlah 100 itu, yang untunya hanya 2 atau 3 orang saja. nah, cerita yang 2 dan 3 orang ini yang menyebar. Sementara, cerita susahnya tidak,” imbuhnya.

Untuk itu, bilamana warga Kabupaten Sukabumi, khususnya kaum perempuan yang bersikeras ingin berangkat bekerja ke luar negeri.

Maka, disarankan agar melihat penyelenggara penyalur kerjanya atau agen-nya harus benar-benar bisa dipertanggung jawabkan.

“Jadi, jangan sampai orang Sukabumi yang hendak bekerja ke luar negeri itu, mereka menggunakan jasannya dari agen Cianjur atau agen dari luar daerah lainnya yang tidak bisa diketahui kejelasannya. Karena, jika terjadi masalah, pasti akan susah untuk menyelidikinya,” tandasnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini, menilai persoalan buruh migran asal Kabupaten Sukabumi ini terjadi karena ketidak pahaman masyarakat Kabupaten Sukabumi, saat hendak bekerja ke luar negeri.

Baca Juga:Ratusan Pelaku UMKM Dilatih Literasi DigitalSkateboarder Sukabumi Perigati Go Skateboard Day

Untuk itu, sebagai pemerintah mulai dari pemerintah tingkat desa, kecamatan hingga pemerintah daerah, harus memberikan sosilisasi dan edukasi, bahwa ketika hendak bekerja ke luar negeri itu, ada prosedur dan keahlian serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh tenaga migran ke luar negeri.

0 Komentar