SUKABUMIEKSPRES – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Ewer di Kabupaten Asmat, Papua Selatan akan menjadi titik strategis untuk melayani penerbangan penumpang maupun barang di wilayah Papua.
“Bandara Ewer akan menjadi titik sentral yang sangat strategis untuk melayani penerbangan penumpang maupun barang, dari dan ke bandara yang lebih besar seperti Timika dan Merauke maupun menuju bandara yang lebih kecil di wilayah pedalaman Papua,” kata Menhub lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Menhub mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandara Ewer, Kamis. Bandara tersebut siap dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan transportasi, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Asmat.
Baca Juga:Presiden Sebut Potensi Industri Kreatif di Papua Sangat BesarHari ini, Polres Sukabumi Gelar Operasi Patuh Lodaya
Ia menyampaikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Kabupaten Asmat itu merupakan komitmen pemerintah dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Papua Selatan.
“Bandara Ewer ini cukup memadai dan berkeselamatan untuk pesawat jenis ATR, dengan panjang runway 1.650 meter dan penumpang relatif hampir setiap hari datang dan pergi dari dan ke Ewer,” ujar Menhub.
Menhub pun menyampaikan apresiasi kepada para pihak yang bekerja sama mendukung kelancaran pembangunan dan pelayanan di BandaraEwer, di antaranya TNI dan Polri, DPR RI, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan DPRD provinsi serta DPRD kabupaten di wilayah Provinsi Papua Selatan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kementerian dan lembaga terkait atas sinergi dalam perencanaan program pembangunan bandara tersebut.
Bandara Ewer merupakan bandara kelas III yang menempati wilayah seluas 49,83 hektare di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Pembangunan Bandar Udara Ewer melalui sumber pembiayaan APBN dimulai sejak 2018 hingga 2022 dengan total anggaran Rp287 miliar.
Bandara Ewer memiliki landasan berukuran 1.650 meter x 30 meter sehingga mampu didarati pesawat tipe ATR 72-600. Sementara, terminal penumpang seluas 488 meter persegi yang memiliki desain etnis mengusung kearifan lokal budaya setempat dan dapat memuat kapasitas hingga 14.000 penumpang per tahun.