“Spanduk, baliho, iklan di mana-mana tertibin dulu. Ya kan. Yang paling penting itu masjid jadi tempat politik uang tertibkan dulu deh,” ujarnya.
Rahmat Bagja akhirnya menyampaikan klarifikasi. Dia mengatakan, pernyataannya dalam diskusi di kantor kepala staf kepresidenan terkait opsi penundaan pilkada pada Rabu, 12 Juli itu hanya sebatas diskusi.
BACA JUGA: Bawaslu Temukan Data Ganda, Pleno Penetapan DPT Ditunda
”Itu pun masih diskusi, bukan kemudian usulan lembaga,” ujarnya.
Yang disampaikan, lanjut dia, adalah potensi kerawanan dan keamanan terkait jadwal yang berimpitan. Namun, secara kelembagaan Bawaslu tidak mengusulkan ditunda.
Baca Juga:Projo se-Jabar Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024Mahfud MD Tegaskan Usulan Tunda Pilkada 2024 Tidak Relevan
Pihaknya yakin potensi masalah masih bisa dicarikan solusinya.Atas dasar itu, pihaknya tidak akan mengusulkan ide tersebut ke DPR maupun pemerintah.
”Tidak ada pembahasan di Komisi II (DPR),” jelasnya. (far/c19/ttg/dir/fajar)