SUKABUMIEKSPRES – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri rapat koordinasi lintas sektor untuk keberlangsungan pembangunan kesehatan di halaman kantor Dinas Kesehatan, kemarin (11/9). Momen ini dalam mendorong keberlanjutan di bidang kesehatan berbasis wilayah.
“Pembangunan kesehatan berbasis wilayah tapi sektor lainnya jadi pendukung,” ujar Fahmi.
Pada momen ini juga jadi evaluasi perbaikan rumah tidak layak huni serta kawasan kumuh. Selain itu juga memastikan program P2RW telah selesai di 2023.
Baca Juga:Kuatkan Permodalan Pelaku UMKMMahfud MD Dukung Rencana Percepatan Jadwal Pendaftaran Capres
“Terima kasih kepada RT, RW, BKM LPM, Posyandu, maupun Posrem telah menjalin sinergitas dan kolaborasi,” kata Fahmi.
Selama lima tahun membangun, pemerintahan optmistis Kota Sukabumi akan lebih baik. Di titik awal ada beberapa tantangan.
Misalnya angka kawasan kumuh pada 2018 seluas 89,5 hektare. Berbagai upaya intervensi dilakukan dengan target tidak ada kawasan kumuh di Kota Sukabuni.
“Bagi saya prestasi karena penuntasan kawasan kumuh tidak sebatas dilaksanakan pemerintah daerah tapi ada keterlibatasn RT dan RW melalui program P2RW,” cetusnya.
Atas dasar itulah Fahmi memberikan apresuasi kepada berbagai pihak. Di antaranya memberikan insentif kepada RT dan RW.
Fahmi pun menitipkan pesan agar insentif bagi RT, RW, dan operasional posyandu tetap harus dilanjutkan.
Selanjutnya, angka kemiskinan ekstrem terus ditingkatkan penangananya. Fahmi mengatakan, dampak pandemi covid-19 luar biasa karena menciptakan angka kemiskinan dan pengangguran yang meningkat.
Baca Juga:Ma’ruf Amin Sampaikan Pentingnya Peran Media dalam Menjaga Stabilitas PolitikGuntur Romli Klaim Dukungan Jokowi Jatuh kepada Ganjar pada Pilpres 2024
“Dalam hal peningkatan kualitas beragama, Kota Sukabumi ditetapkan sebagai kota paling toleran,” imbuh Fahmi. (rls)