SUKABUMIEKSPRES – Ratusan Masyarakat Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak mendatangi Gedung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sukabumi (DPMD) di Jalan Kiaralawang, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi untuk menggelar aksi unjuk rasa atas tidak lolosnya calon Kepala Desa (Kades) yang mereka usung, Senin (11/9).
Mereka menuntut DPMD untuk kembali menyeleksi ulang, karena dianggap ada kecurangan. Pada kesempatan itu sempat dilakukan audensi, hanya saja masa terus berorasi. Bahkan sempat ada gesekan, karena masa tersinggung oleh ucapan Ketua Panitia tingkat Desa.
BACA JUGA: Polres Sukabumi Kota Kerahkan Personel Amankan Pilkades
“Ingin punya keadilan saja, pas kemarin itu ada keganjilan dan kejanggalan. Kenapa yang sakit lolos, sementara calon yang kami yang normal, berpengalaman jadi RW tidak lolos. Hal Itu yang bikin kami anggsp ganjil, kenapa pilihan kami enggak,” ujar salah satu masa aksi, Wina Sintia Dewi.
Baca Juga:Polres Sukabumi Kota Kerahkan Personel Amankan PilkadesPemkot Sukabumi-PA Teken Kerja Sama Pelayanan Publik Disdukcapil dan DP2KBP3A
Dia menjelaskan, semua calon ada Tujuh orang. Sementara yang gagal ada dua orang, termasuk usungannya Moch Silmi Nurjaya yang dianggap lebih berkopenten dan juga sudah terbukti selama menjabat RW.
BACA JUGA: Panwas Pilkades Diimbau Taat Aturan dan Jaga Integritas
“Masa yang datang hampir 400-500 orang, ini tak semua karena hari senin. Kalau hari libur bisa sampai 1000 sampai 2000 orang kesini. Saya itu pengen punya pemimpin Kades Karang Tengah yang amanah, usungan kami kenapa di jegal apa salahnya, sedangkan semuanya sudah sempurna,” terangnya
“Pak Silmi pilihan kami sudah menjabat RW selama Delapan tahun lebih dan kepakai sama masyarakat. Saya ingin kebenaran dan keadilan, tak ingin dipimpin kades yang korup dan di beking oleh Dewan,” tuturnya
Ditempat sama, Kuasa Hukum M Tahsin Roy mengatakan, aksi yang dilakukan masa pendukung Moch Silmi Nurjaya melihat bahwa ada kesan panitia penyelenggara pemilihan Kades Karang Tengah diduga ada manipulasi kaitan soal hasil data test wawancara baik secara lisan maupun tertulis.
BACA JUGA: Pemkot-PA Teken Kerja Sama Pelayanan Publik
“Kami menilai ada manipulasi soal hasil data test wawancara yang diadakan pihak perguruan tinggi, setelah mengadakan audensi beberapa perwakilan berbicara dengan kepala dinas tak mendapatkan hasil yang puas,” kata Roy kepada awak media.