SUKABUMI EKSPRES– Di tengah masih berlangsungnya kemarau panjang, Pemerintah Kota Sukabumi mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, sepekan terakhir terjadi hujan cukup ekstrem karena disertai angin kencang.
Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada, mengimbau kepada seluruh aparatur dan untuk meningkatkan kewaspadaan seiring peralihan musim dari kemarau ke penghujan yang dapat meningkatkan potensi bencana.
Ia mencontohkan hujan deras yang terjadi pada 6 Oktober lalu memicu banjir yang melanda Pondok Pesantren Assirojul Munir di RT 6/5 Kelurahan Sriwidari. Selain itu hujan yang disertai angin kencang pun menumbangkan satu buah pohon di Kecamatan Baros.
Baca Juga:Pj Wali Kota Sukabumi : Menjaga Lingkungan jadi Tanggung Jawab BersamaBangun Jalur Pedestrian di Batas Kota, Lokasinya Berada di Empat Titik
“Kita perlu meminimalkan setiap potensi bencana. Di antaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan masing–masing, sehingga ketika hujan turun tidak menimbulkan banjir,” kata Dida.
Camat Gunungpuyuh, Widya Yudha Setiawan, menjelaskan selain banjir, pihaknya juga mendapatkan laporan pohon tumbang dan rumah warga yang rusak saat hujan lebat terjadi. Adapun tentang penanganan pascabanjir, Yudha mengaku bersurat kepada dinas terkait agar dilakukan perbaikan Tembok Penahan Tanah (TPT) di sekitar Pondok Pesantren Assirojul Munir.
“Warga harus mengantisipasi dan mendeteksi dini lingkungan rumah, apakah siap menghadapi musim penghujan atau harus ada perbaikan. Digiatkan kembali kerja bakti karena memang saluran air menjadi permasalahan ketika musim hujan. Mungkin selama kemarau drainase tidak ada masalah. Tapi ketika hujan, ada endapan atau pendangkalan yang menyebabkan air meluap,” pungkasnya. (ist)