Mahfud MD Sosok Menko Polhukam Pertama dari Sipil yang Pernah Menjajal Trias Politika

Mahfud MD Sosok Menko Polhukam Pertama dari Sipil yang Pernah Menjajal Trias Politika
0 Komentar

Pendidikan

Setamat dari PGA Negeri di Pamekasan, Madura, Mahfud melanjutkan studi ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN)—sebuah sekolah kejuruan unggulan di Yogyakarta.

Setelah itu, Mahfud menimba ilmu di dua perguruan tinggi sekaligus: Jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Mahfud berlanjut menempuh pendidikan pascasarjana. Ia lulus dari Program Magister (S-2) Ilmu Politik dan Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Tata Negara, masing-masing di kampus yang sama: UGM.

Baca Juga:Batal Jadi Cawapres Prabowo? Gibran Bantah Sudah Urus SKCK untuk Pilpres 2024Bawaslu Gencarkan Pencegahan Kampanye Melalui APS

Kondisi ekonomi keluarga kala itu membuat Mahfud mesti usaha ekstra mencari tambahan biaya pendidikan. Ia aktif menulis di pers kampus dan surat kabar serta menjadi penerima beasiswa.

Mahfud pernah diberi beasiswa penuh oleh Rektor UII karena terpilih sebagai mahasiswa berprestasi. Berkat kepintarannya, Mahfud juga menerima beasiswa dari sebuah yayasan dan Tim Manajemen Program Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menempuh studi S-3.

Ketika menjadi mahasiswa, anak keempat dari tujuh bersaudara itu dikenal sebagai aktivis. Namanya hilir mudik di berbagai organisasi, seperti senat mahasiswa, badan perwakilan mahasiswa, hingga lembaga pers mahasiswa. Ia bahkan pernah menjadi pemimpin redaksi di majalah Keadilan dan Muhibbah yang diterbitkan UII.

Aktivisme dan Karya

Naluri aktivis membawa Mahfud ke berbagai organisasi, di antaranya tercatat menjadi Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Pernah pula menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) dan pemimpin LSM Parliament Watch-Indonesia (ParWI).

Sebagai akademisi, pakar, pengamat, sekaligus sosok yang akrab dengan kegiatan menulis, Mahfud telah melahirkan sejumlah buku.

Beberapa judul buku yang pernah ditulis Mahfud adalah Perdebatan Hukum Tata Negara: Pasca Amandemen Konstitusi (2010); Hukum dan Konstitusi dalam Kontroversi Isu (2010); Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi (2006); Demokrasi dan Konstitusi (2001); Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia (2000); serta Pergulatan Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi (1999).

Selain berkarya, ia juga diabadikan lewat tulisan. Misalnya dalam buku Sahabat Bicara Mahfud MD (2013); Gaya Lugas Mahfud MD (2021); Mahfud MD, Mantan Hakim Konstitusi Paling Dicari (seri I dan II 2019, seri III 2020); serta Hukum Tak Kunjung Tegak: Tebaran Gagasan Otentik Prof. Dr. Moh. Mahfud MD (2007).

0 Komentar