SUKABUMI EKSPRES – DPRD Kabupaten Sukabumi mendesak pemerintah daerah setempat mencari solusi terhadap kondisi SDN Bantargebang di Kecamatan Bantargadung.
Pasalnya, akibat kerusakan ruang kelas, puluhan siswa harus belajar di bawah tenda beralaskan terpal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Usep Wawan mengaku prihatin adanya pelajar yang harus belajar di tenda karena kondisi bangunan ruang kelas yang rusak. Bagi Usep, kondisi itu tentu harus jadi skala prioritas, apalagi pembelajaran darurat itu sudah berlangsung cukup lama.
Baca Juga:KNPI Kota Sukabumi Wujudkan Aktivis PreneurshipBPBD Intensifkan Koordinasi dengan Aparat Wilayah
“Kami di Komisi IV tentu prihatin dengan kondisi ini. Tapi tentunya harus sejajar dengan anggaran yang ada di pemerintah. Kami pun beberapa kali ini mencoba untuk ada perhatian lebih. Alhamdulillah mungkin nanti akan dibangun satu kelas baru di lokasi,” ujar Usep, kemarin (1/11).
Usep tak memungkiri, untuk merehab ruang kelas tidak cukup memungkinkan. Pasalnya, kondisi tanah di lingkungan SDN Bantargebang relatif cukup labil.
“Mungkin pada anggaran perubahan ini pihak Dinas Pendidikan akan membangun dulu satu lokal. Tapi lokasinya dipindahkan. Kemungkinan lokasinya di belakang sekolah yang sekarang karena tempat semula tanahnya labil,” jelasnya.
Usep berharap tahun depan bangunan kelas baru bisa dibangun sesuai kebutuhan. Komisi IV DPRD sudah memprioritaskan usulannya karena SDN Bantargebang merupakan sekolah binaan.
“Sudah kami komunikasikan dengan pihak dinas,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan pelajar kelas III dan VI SDN Bantargebang di Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi sejak setengah tahun lalu belajar di tenda.
Proses pembelajaran itu terpaksa dilakukan karena bangunan ruang kelas sudah tak layak digunakan karena lapuk dimakan usia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, di sekolah itu ada empat ruang kelas yang kondisinya rusak. Kondisi bangunan memang terlihat kokoh, namun di ruangan bagian dalam terlihat retakan-retakan bangunan.
Baca Juga:Imbau ASN Daftarkan PRT jadi Peserta JamsostekPandangan Fraksi-fraksi Selaras dengan RKPD
Terutama pada bagian lantai keramik yang kondisinya pecah. Ada dua ruangan perpustakaan yang juga dipakai untuk belajar mengajar darurat untuk siswa kelas lainnya.
“Kami terpaksa memindahkan proses belajar di bawah tenda karena kondisi ruangan kelas sudah darurat sekali. Kurang lebih sudah enam bulan anak-anak belajar di tenda,” ujar Kepala SDN Bantargebang, Edi Suhaedi, kepada wartawan, Selasa (31/10).